Network
Hingga saat ini perusahaan tersebut telah memiliki 5 segmen bisnis utama lainnya selain mi instan, seperti susu, snack, penyedap makanan, dan berbagai jenis nutrisi makanan dan minuman yang juga berhasil bersaing di pansa pasar dalam negeri.
Pada tahun 2016 perusahaan yang dipimpin oleh Anthoni Salim ini, mampu memproduksi Indomie sebanyak 18 Miliar Bungkus dan angka ini terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Selain di produksi oleh pabrik PT Indofood CBP yang berada di 12 lokasi salah satunya Malaysia, Indomie juga di produksi oleh perusahaan di luar PT Indofood CBP, namun tetap dikuasai oleh Group Salim diantaranya De United Foods Industries Ltd di Nigeria, dan Pinehill Arabia Food Ltd (PAFL) di Saudi Arabia.
Hingga saat ini Indomie telah menjangkau lebih dari 80 negara, baik di Eropa, Timur Tengah, Afrika bahkan hingga Amerika.
Baca Juga: Kisah Sukses Sanawi, Pria Tanpa Ijazah yang Kini Jadi Pengusaha Es Krim Beromset Miliaran
Tak heran jika penghasilan dari perusahaan tersebut pada tahun 2019 mencapai 32,79 triliun rupiah. Di mana 21,66 triliun rupiah di antaranya disumbangkan oleh divisi mi instan, termasuk Indomie.
Untuk periode tahunan, pendapatan perusahaan dibukukan 38,41 triliun rupiah pada tahun 2018, naik 7,88 persen dari 3,56 triliun rupiah pada 2017, dengan penjualan mi instan 25,26 triliun rupiah.
Sebagai bangsa Indonesia Anda patut bangga dengan pencapaian yang diraih oleh Indomie, meski kerap di cap sebagai makanan anak kos namun, berhasil sukses di pasar internasional.
