JURNAL PALOPO- Pisah Ranjang 3 Bulan, Seorang Suami di Palopo Tega Tusuk Istri pada Bagian Cukup Vital.
Aksi pembunuhan kembali terjadi di Kota Palopo, yang melibatkan pasangan suami istri.
Diketahui sang istri tewas ditangan suami yang telah memberikan satu anak perempuan.
Tak ayal kejadian ini membuat geger warga Palopo, Sulsel.
Jasad korban ditemukan tewas bersimbah darah, di dalam sebuah kamar bekas wisma.
Lokasi kejadian di jl. Andi Djemma (eks Jl. Jenderal Sudirman) Kota Palopo.
Baca Juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Spanduk PKS Palopo Dicoret OTK, Aswin Djidar: Slow Kita Buat Lebih Besar
Jenazah perempuan tersebut telah dibawa ke RSUD Sawerigading untuk dilakukan visum, Senin, 19 September 2022.
Berdasarkan hasil visum, ditemukan dua luka tusukan yang diduga berasal dari benda tajam.
Satu bekas tusukan tepat di samping dada sebelah kiri dan bekas tikaman lainnya berada di lutut sebelah kiri.
Akibat luka tusukan ini, korban mengalami pendarahan hebat yang membuatnya menghembuskan nafas terakhir di TKP.
Kasat Reskrim Polres Palopo, Iptu Akhmad Risal membenarkan kejadian tersebut.
"Benar, telah ditemukan jasad perempuan di sebuah kamar. Diduga korban pembunuhan dengan adanya sejumlah luka tusuk,"kata Akhmad Risal, Senin 19 September 2022.
"Identitas terduga pelaku telah diketahui dan saat ini dalam pengejaran tim di lapangan,"lanjutnya.
Berdasarkan informasi yang dari keluarga korban, almarhumah bernama Riswana (24), warga Jl. Cempaka, Kelurahan Pajalesang, Kecamatan Wara Selatan.
Almarhumah memiliki satu orang anak perempuan yang masih berusia enam tahun.
Baca Juga: Anggaran Belanja Tak Wajar PDAM Palopo jadi Temuan BPKP, DPRD: 75 Pegawai Total Miliaran Rupiah
Diketahui pula bahwa korban sudah lama pisah ranjang dengan suaminya.
"Almarhumah ini punya satu anak perempuan usia enam tahun"
"Dia (korban) sudah agak lama pisah ranjang dengan suaminya,"ucap keluarga almarhumah.
Menurut penuturannya, korban sudah tinggal di TKP sekitar tiga bulan lalu atau sejak pisah ranjang dengan suaminya.
"Sejak pisah ranjang dengan suaminya, dia tinggal di tempat tantenya (bekas Wisma Surya) kurang lebih tiga bulan,"lanjutnya.
Dia juga melanjutkan bahwa tante korban (pemilik bekas wisma Surya) juga berada ditempat kejadian, tetapi di lokasi yang ajak jauh dari kamarnya.
"Yang punya bekas Wisma itu, merupakan tante almarhumah. Saat kejadian, katanya ada juga tante almarhumah di wisma tapi jauh dari kamar"
"Adik korban saat itu pergi kuliah, jadi pelaku tidak ada yang lihat dan tahu," kata keluarga almarhumah sekaligus kepala desa dari salah satu desa di Bastem.
Keluarga korban menduga kerabatnya tewas dibunuh oleh suaminya sendiri yang disebut-sebut cemburu buta.
"Di rumah sakit ka ini, di kamar mayat rumah sakit Rampoang (RSUD Sawerigading) ini ada keluarga dibunuh"
"Pelakunya pasti bukan orang lain, pasti orang yang kenal dia dan dekat sama dia,"kata salah seorang ibu- ibu yang menerima telepon di depan kamar jenazah.
Setelah pemeriksaan, jenazah selanjutnya akan diserahkan ke pihak keluarga untuk dibawa ke kampung halaman di Bastem.
Penikaman ini diketahui terjadi sekira pukul 14:00 Wita.
Saat itu warga sekitar mendengar teriakan dua orang perempuan dari dalam wisma.
Setelah dikroscek, barulah diketahui korban telah tergeletak bersimbah darah di lantai kamar.***