Network
JURNAL PALOPO- Pandemi Covid-19 tidak membuat, aktivitas warga di Kota Palopo terhenti. Utamanya para pedagang bendera merah putih, jelang HUT RI ke-76.
Momen HUT RI ke-76, selalu menjadi ladang rezeki tersendiri, bagi mereka yang memilih berjualan bendera merah putih.
Seperti yang dilakukan seorang janda, asal Kecamatan Wara Timur, Kelurahan Surutanga, yang memilih berjualan bendera merah putih.
Baca Juga: Naas! Seorang Pria Tewas di Jambi saat Hujan Deras, Diduga Akibat Sengatan Listrik
Hal dilakukan oleh Nurbaya (31) untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan pendidikan anak-anaknya.
Diketahui, Nurbaya kini harus berjuang seorang diri, setelah suami tercinta lebih dulu berpulang kepada sang Pencipta.
Sepeninggal sang sumia, kini Nurbaya harus berjuang dan bertarung dengan kerasnya hidup yang ia jalani.
Profesi tersebut telah lama digeluti Nurbaya, jauh sebelum suaminya meninggal dunia.
Baca Juga: Rindu Pada Orang Terkasih, Coba Terapkan Doa Berikut
"Sudah lama sekali sekitar 2 tahun lalu, tepatnya tahun 2019. Saya bersama suami, tapi kini sendirian," ucap Nurbaya.
"Meski sendiri, saya harus banting tulang untuk kebutuhan ekonomi keluarga. Mumpung lagu musimnya ini jualan bendera," ungkapnya.
Sebagai ibu rumah tangga merangkap kepala keluarga, Nurbaya mengaku tidak akan pernah menyerah dengan kondisi yang ada saat ini.
"Hasil jualan bendera ini tidak menentu, kadang ada, kadang pula tidak ada sama sekali," terang Nurbaya.
Baca Juga: Sinopsis Police University, Drakor yang Tayang 9 Agustus 2021
Lebih jauh Nurbaya mengatakan, selain jualan bendera, dirinya juga jualan es cendol dirumah.
"Kadang jualan es cendol juga di rumah sederhana yang saya kontrak. Karena saya disini, maka yang jualan adalah anak-anak,"
Diketahui sejak tanggal 1 Agustus 2021, pedangan bendera merah putih, mulai memadati pelataran kota Palopo. Bukan hanya satu tempat, tapi menyebar ke setiap sisi.***
