Melihat kesenangannya pada badminton, Ayahnya membuatkannya raket kayu agar dirinya bisa bermain.
Ditemani tetangganya dan shuttlecock yang sudah tidak layak pakai, dirinya bermain tanpa pernah berpikir bisa sampai pada titik kesuksesan saat ini.
Dirinya tidak pernah menyangka kalau akhirnya bisa jadi pemain hebat yang bisa membanggakan negara dan keluarga.
Meski begitu dirinya juga pernah dianggap remeh oleh masyarakat di lingkungannya karena postur tubuh yang tidak ideal.
Baca Juga: Hasil Olimpiade Tokyo 2020: Greysia dan Apriyani Dulang Medali Emas Pertama Indonesia
"Tak mungkinlah Apriyani ini jadi pemain, orang pendek," ungkapnya.
Pada tahun 2011, dirinya menuju Jakarta. Dirinya diusulkan oleh kenalannya, Akib kepada Icuk Sugiarto untuk masuk ke pelatnas.
Sempat tidak diterima, Akib memohon kepada Icuk Sugiarto agar menerima Apri dengan syarat melihat perkembangannya selama tiga bulan.
Apriyani Rahayu juga membeberkan kalau Akib sangat menolong dirinya. Akib saat bertemu Icuk membeberkan kalau dirinya bukanlah orang berada dan hanya dari keluarga sederhana dan tak mampu membayar biaya latihan.
Baca Juga: Sukses Rebut Emas di Olimpiade Tokyo, Greysia Polii dan Apriani Rahayu Joget Ala TikTok di Lapangan