5 Cedera Paling Umum saat Berlari, Cegah dengan Cara Ini

9 Agustus 2020, 13:19 WIB
Ilustrasi berlari, olahraga. /Nathan Cowley/Pexels/

JURNALPALOPO.COM - Jika Anda mencari olahraga yang mudah dilakukan tanpa ribet, maka lari dapat menjadi salah satu pertimbangan.

Selain gampang diterapkan, lari juga juga memiliki sejumlah manfaat, baik untuk kesehatan fisik dan kesehatan mental.

Selain itu, lari juga bisa dilakukan dimana saja, contohnya di lingkungan rumah bahkan hingga bisa lari keliling kota.

Baca Juga: Bantai Chelsea 4-1, Bayern Munchen Melaju ke Babak Perempat Final Liga Champions

Namun banyak orang yang tak tahu bahwa berlari juga dapat menyebabkan cedera jika tidak melakukannya dengan benar.

Lebih dari 80 persen cedera pada saat lari disebabkan oleh stres yang berulang, tetapi cedera mendadak seperti pergelangan kaki terkilir atau otot robek juga dapat terjadi.

Menurut sebuah ulasan studi tahun 2015, lutut, tungkai, dan kaki adalah area cedera yang paling umum dialami pelari.

Berikut 5 cedera yang sering dialamipada saat berlari, dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui Healthline.

Baca Juga: Kedekatan Rizky Billar dan Lesty Kejora mendapat Tanggapan dari Ayu Ting ting

1. Lutut

Lutut atau sindrom patellofemoral, adalah istilah umum yang mengacu pada nyeri di bagian depan lutut atau di sekitar tempurung lutut.

Ini adalah cedera berlebihan yang umum terjadi dalam olahraga yang melibatkan berlari atau melompat.

Kelemahan di pinggul atau otot di sekitar lutut dapat membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena lutut.

Baca Juga: Harga Emas Antam, Antam Retro, Antam Batik dan UBS di Pegadaian 9 Agustus 2020

2. Tedonitis Achilles

Tendinitis Achilles mengacu pada peradangan pada tendon yang menghubungkan otot betis ke tumit.

Ini mungkin terjadi setelah meningkatkan jarak tempuh atau intensitas lari Anda.

Gejala umum tendinitis Achilles meliputi, nyeri tumpul di tungkai bawah di atas tumit, bengkak di sepanjang tendon Achilles, rentang gerak terbatas saat meregangkan kaki ke arah tulang kering.

Baca Juga: Lirik Lagu Ricky Billar 'Melihatmu Bahagia'

Artikel ini telah ditayangkan sebelumnya oleh Pikiran-Rakyat.com dengan judul 5 Cedera yang Bisa Diakibatkan Olahraga Lari, Simak Cara Mencegahnya.

3. Shin Splint

Shin splints (sindrom stres tibialis) mengacu pada rasa sakit yang terjadi di depan atau bagian dalam kaki bagian bawah, di sepanjang tulang kering.

Shin splint dapat terjadi jika Anda meningkatkan volume lari terlalu cepat, terutama saat berlari di permukaan yang keras.

Baca Juga: Bahaya Radiasi HP untuk Kesehatan dan Cara Menanggulanginya

Dalam kebanyakan kasus, shin splint tidak serius dan hilang dengan sendirinya. Namun, jika tidak ditangani, bisa berkembang menjadi patah tulang karena stres.

4. Cedera Hamstring

Paha belakang Anda membantu mengurangi kecepatan tungkai, selama fase mengayun dalam siklus lari.

Jika paha belakang Anda kencang, lemah, atau lelah, mereka mungkin lebih rentan mengalami cedera.

Baca Juga: Jadwal Acara TV INEWS, TVOne, METROTV, MNCTV, TVRI, GTV 9 Agustus 2020

Jika Anda mengalami cedera hamstring, mungkin akan mengalami nyeri tumpul di bagian belakang kaki bagian atas, otot hamstring yang lembut saat disentuh, kelemahan dan kekakuan di hamstring Anda.

5. Peregelangan Kaki Terkilir

Keseleo pergelangan kaki disebabkan oleh peregangan ligamen antara kaki dan pergelangan kaki secara berlebihan.

Keseleo sering kali terjadi saat Anda mendarat di bagian luar kaki dan memutar pergelangan kaki.

Baca Juga: Jadwal Acara TV ANTV, Indosiar, TransTV, Trans7, RCTI, SCTV 9 Agustus 2020

Sering kali, keseleo pergelangan kaki membaik dengan istirahat, perawatan diri, atau terapi fisik.

Mereka mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh.

Untuk mencegah cedera tersebut, ada yang harus dilakukan sebelum memulai olahraga lari.

Lakukan pemanasan seperti ayunkan lengan atau kaki selama 5-10 menit, tingkatkan volume lari secara perlahan, segera istirahatkan jika mengalami cedera, perkuat pinggul dengan letihan stabilitas, dan hindari berlari di permukaan yang cukup keras seperti tortoar.***

(Penulis : Kannia Nur Haida Komara)

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler