Dari Karantina Hingga Latihan Daring, Ini Cerita Beberapa Atlit Nasional Semasa Pandemi

22 Juni 2020, 08:16 WIB
Jonatan Christie saat berlaga di lapangan bulu tangkis. /instagram@jonatanchristieofficial /

JURNALPALOPO.com - Dampak Covid-19 sangat terasa bagi sebagian besar atlet nasional. Masing-masing memiliki pengalaman tersendiri dalam menjalankan aktivitas olahraga.

Dari dikarantina di asrama hingga tetap menjalani latihan secara daring. 

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali ketika mengikuti webinar menyatakan tidak semua cabang olahraga (cabor) berhenti latihan. ada beberapa cabor yang tetap berlatih. Seperti cabor bulu tangkis, angkat besi dan menembak masih diperbolehkan berlatih di pemusatan latihan nasional (pelatnas).

Baca Juga: New Normal, Air Terjun Sarambu Alla Luwu Utara Kembali Ramai

"Memang ini cabor yang sudah dapat tiket ke Olimpiade. Jadi, mereka minta izin kepada kami untuk tetap berlatih di pelatnas, tetapi dengan protokol yang sangat ketat. Saya beri contoh, atlet bulu tangkis sudah tiga bulan terkurung di pelatnas," ungkap Menpora Zainudin dalam sebuah webinar di Jakarta, Jumat (19/6/2020).

"Jadi, yang ada di pelatnas tidak bisa keluar dan yang ada di luar tidak bisa ke dalam. Bahkan mendapat kiriman dari keluarga baru boleh dibuka setelah tiga hari. Jadi, memang protokolnya ketat, " tambah Menpora.

Bagi cabor lainnya seperti sepak bola melakukan latihan mandiri yang dipandu secara virtual oleh pelatihnya.

Mantan pemain tim nasional sepak bola sekaligus General Manager Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) Ponaryo Astaman saat konferensi pers di Graha BNPB yang dipantau melalui kanal YouTube di Jakarta, Ahad (21/6), mengatakan, sebagian atlet sepak bola di Indonesia melakukan latihan secara daring melalui aplikasi telekonferensi Zoom yang diinstruksikan langsung oleh pelatihnya.

Baca Juga: Tokoh yang Merubah Wajah Palopo

Semenjak gelaran kompetisi sepak bola Tanah Air dihentikan pada Maret 2020 karena pandemi Covid-19, para pesepakbola tetap melakukan latihan fisik untuk menjaga stamina tubuh, meskipun tidak bisa melanjutkan pertandingan. Ponaryo juga menyebutkan seluruh atlet sepak bola yang merupakan warga negara asing (WNA) juga kembali ke negaranya masing-masing.

"Sekarang di masa transisi karena kangennya udah nggak tertahankan ingin latihan lagi, ingin main lagi, banyak pesepak bola yang sudah bermain sepak bola dengan siapa saja di lingkungan sekitar," kata Ponaryo. Kendati demikian hal itu tetap dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona.

Berbeda lagi dengan Jonatan Christie, atlet bulu tangkis indonesia ini mengaku menjalani masa karantina di asrama sejak kepulangannya usai All England di Inggris. Dia menyebut semasa karantina tidak ada yang boleh keluar ataupun masuk me wilayah area asrama atlet di PBSI.

"Dari habis All England saya sama sekali belum pulang ke rumah," kata atlet bulu tangkis tunggal putra yang akrab disapa Jojo tersebut.

Baca Juga: Strategi Marcus/Kevin Dalam Mempertahakan Tradisi Emas Olimpiade

Atlet renang nasional I Gede Siman Sudartawa juga bercerita bahwa dirinya masih latihan renang empat kali dalam sepekan di kolam renang yang privat atau tidak terbuka untuk umum. Meski begitu, Siman mengaku tetap menjaga jarak bersama rekan atlet lainnya saat sebelum atau selesai latihan di kolam.

Sementara atlet bola basket nasional Dimaz Muharri menceritakan pengalamannya yang belum pernah sekalipun turun ke lapangan selama masa pandemi ini. Dimaz hanya melakukan latihan secara daring melalui instruksi dari pelatih dengan dirinya berlatih di halaman rumah.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler