Mengejutkan! Atlet ‘Jebolan’ Stadion Mattoanging Raih Medali di Olimpiade Tokyo 2020

29 Juli 2021, 12:05 WIB
Penampilan Rahmat Erwin Abdullah di Olimpiade Tokyo 2020 /tangkapan layar instagram@etalaseserpong/

JURNAL PALOPO- Pada momen Olimpiade Tokyo 2020, menyebutkan nama Stadion Mattoanging mungkin akan terasa aneh dan tidak nyambung.

Namun tahukah Anda? Stadion Mattoanging punya andil dalam perjalanan terbentuknya seorang atlet cabang olahraga angkat besi peserta Olimpiade Tokyo 2020.

Dia adalah Rahmat Erwin Abdullah. Lifter terbaik asal Sulawesi Selatan yang berhasil meraih medali pada cabang olahraga angkat besi Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Sempat Tak Diunggulkan, Rahmat Erwin Abdullah Akhirnya Sabet Medali Ketiga Indonesia

Dulunya para atlet cabor angkat besi Sulawesi Selatan menjadikan Stadion Mattoanging sebagai tempat latihan. Tepatnya di sebuah ruangan yang berada di bawah tribun vip.

Rahmat Erwin dan kawan-kawan menjadikan ruangan di Stadion Mattoanging itu sebagai tempat latihan rutin meski dengan peralatan yang seadanya, sebelum akhirnya dibongkar pada tahun 2020 lalu.

Rencananya stadion tersebut akan segera dibangun kembali dengan fasilitas yang lebih lengkap dari sebelumnya.

Namun hingga Rahmat Erwin memenangkan medali di Olimpiade Tokyo pada Rabu, 28 Juli 2021, tak ada tanda-tanda pembangunan di bekas lahan pembongkaran stadion tersebut.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: The Minions Kalah dari Malaysia, Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon Ungkap Alasannya

Rahmat Erwin sendiri secara mengejutkan memenangkan medali perunggu di cabang olahraga angkat besi dari kelas 73 kg putra.

Pasalnya ia hanya bertanding di Grup B, yang notabene tidak diunggulkan karena mempunyai total angkatan terendah dalam data entry cabang olahraga angkat besi di Olimpiade.

Atlet kelahiran 13 Oktober 20 tahun silam itu juga hanya ditargetkan untuk masuk posisi 8 besar.

Akan tetapi penampilan Rahmat Erwin Abdullah di venue Tokyo International Forum itu jauh diluar perkiraan. Ia melahap tiga percobaan angkatan snatch dengan mulus.

Baca Juga: Perolehan Medali Olimpiade Tokyo 2020: Indonesia Posisi 40, Jepang Puncaki Klasemen

Dengan mudah putra dari mantan lifter kawakan Indonesia Erwin Abdullah itu melumat beban seberat 142 kg pada percobaan pertama.

Ia kemudian melahap beban seberat 147 kg di percobaan kedua, dan terakhir sukses mengangkat beban dengan berat 152 kg pada percobaan ketiga.

Pada angkatan clean and jerk, pemuda yang mempunyai tinggi badan 158 centimeter itu berhasil menaklukkan beban seberat 190 kg pada percobaan ketiga, meski sempat gagal di percobaan kedua.

Dengan hasil tersebut Rahmat Erwin Abdullah sukses memenangkan medali perunggu dengan total angkatan seberat 342 kg.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik, Pertandingan Manchester United Lawan Brentford

Torehan angkatan tersebut kalah sedikit dari atlet peraih medali perak asal Venezuela Mayora Penia Julio Ruben yang membukukan angkatan seberat 346 kg.

Pada perlombaan itu juga angkatan Rahmat Erwin di clean and jerk seberat 190 kg sempat menempati urutan paling atas dari angkatan atlet-atlet lain baik di Grup B maupun Grup A.

Sebelum akhirnya dilampaui oleh atlet peraih medali emas asal Cina Shi Ziyong yang turun di Grup A.

Ia berhasil mengangkat beban seberat 199 kg di clean and jerk dan 166 kg di snatch, sehingga total angkatannya seberat 364 kg menjadi yang paling atas.

Baca Juga: Arab Saudi Masukkan Indonesia, dalam List Negara Terlarang Dikunjungi Warganya

Prestasi yang diukir Rahmat Erwin Abdulllah ini kiranya bisa menjadi pelecut bagi para penentu kebijakan di Sulawesi Selatan, terkhusus kota Makassar agar lebih serius dalam mengurus dan membina olahraga di Sulsel.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler