Network
JURNALPALOPO.COM - Calon Presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan dalam debat pemilihan presiden (Pilpres) kembali mencuri perhatian publik.
Bagaimana tidak, pada debat capres kali ini, Anies Baswedan secara terang-terangan mengarahkan serangannya kepada Prabowo Subianto.
Perkataan Anies, yang menyoroti jumlah tanah yang dimiliki oleh Prabowo, telah memicu berbagai reaksi dari sejumlah tokoh nasional, termasuk pendakwah terkemuka, Ahmad Haikal Hassan atau Babe Haikal.
Ahmad Haikal Hassan menyampaikan sindiran yang mengarah pada peristiwa Pilgub DKI Jakarta beberapa tahun lalu.
Melalui akun Instagram pribadinya, ia mengucapkan terima kasih kepada Prabowo Subianto yang diklaimnya telah menggadaikan tanah pribadinya untuk mendukung Anies Baswedan menjadi gubernur.
Sindiran tersebut mempertanyakan kebaikan Prabowo terhadap Anies, memunculkan tanggapan dan reaksi dari berbagai pihak terkait perdebatan ini.
"Saya lupa bilang walau terlambat mengucapkan terimakasih kepada pak Prabowo Subianto dimana pak Prabowo pernah menggadaikan tanah pribadinya untuk mengusung dan membantu pak Anies menjadi gubernur," kata Haikal Hassan dikutip dari postingan instagram miliknya.
Baca Juga: Media Asing Sebut Prabowo 'Dipanggang' di Wilayah Kekuasanya Gara-gara Ingin Beli Jet Tempur Bekas
Namun begitu, hal itu seakan tidak ada artinya pada saat debat tadi malam.
Sebelumnya, dalam sesi debat capres pada 7 Januari 2024, Anies Baswedan mengungkit harta kekayaan Prabowo Subianto.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut bahwa Prabowo memiliki lahan seluas 340 ribu hektar, sementara prajurit TNI sebagian besar tidak memiliki rumah dinas.
Pernyataannya ini langsung menjadi sorotan dalam acara debat tersebut.
Baca Juga: Analisis Elektabilitas Pilpres 2024: Prabowo-Gibran Memimpin, Bakal Satu Putaran?
Anies juga mengungkap soal kekayaan Menteri Pertahanan itu, menyatakan ironi bahwa sementara tentara tidak memiliki rumah dinas, menterinya memiliki tanah luas di Indonesia.
Sorotan tajam Anies terhadap kekayaan Prabowo Subianto ini memunculkan perdebatan dan reaksi di berbagai lapisan masyarakat, menggambarkan ketegangan dalam dinamika politik jelang Pilpres 2024.
Dalam suasana politik yang semakin memanas, pernyataan tajam ini menjadi bagian dari rangkaian pertarungan gagasan dan citra yang disajikan oleh kedua kubu calon presiden.
Tetapi, pertanyaannya, bagaimana pernyataan-pernyataan ini akan memengaruhi pandangan dan pilihan pemilih dalam momentum penting Pemilihan Presiden mendatang?
Semua itu tetap menjadi tanda tanya besar dalam perjalanan menuju Pilpres 2024 yang semakin dekat.***
