Ngemis ingin Jadi Anggota NATO, Ukraina malah Dibeginikan dari Amerika Serikat

- 10 Juli 2023, 08:19 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. /Reuters/Marco Djurica/

JURNALPALOPO.COM - Presiden Amerika Serikat Joe Biden tiba di Inggris pada hari Minggu untuk menunjukkan solidaritas terhadap Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia.

Dalam sebuah wawancara Biden dengan media asing, Ukraina masih belum akan diterima sebagai anggota NATO.

Alasannya tentu saja berkaitan dengan perang yang terjadi saat ini antara Ukraina dengan Rusia.

Baca Juga: Trisula PSM Makassar Disorot, Telat Panas atau Sudah Mulai Tumpul?

Untuk hal ini, Biden mendesak kehati-hatian sebelum menjadikan Ukraina sebagai anggota NATO agar aliansi ini tidak terseret ke dalam perang dengan Rusia.

"Saya rasa tidak ada suara bulat di NATO mengenai apakah akan membawa Ukraina masuk ke dalam keluarga NATO atau tidak," katanya dikutip dari Reuters.

Sementara Presiden Ukraina, Zelenskiy mengatakan bahwa jika Ukraina jadi bergabung dengan NATO, itu akan membuktikan jika aliansi pertahanan Barat tidak takut pada Moskow.

Ukraina sendiri saat ini harus mendapatkan jaminan keamanan yang jelas selama tidak bergabung dengan NATO.

Baca Juga: Demi ke Liga 1, PSMS Medan Rekrut Putra Daerah, Persiraja Banda Aceh Goda Mantan Persik Kediri

"Saya akan berada di sana dan saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk, bisa dikatakan, mempercepat solusi itu, untuk memiliki kesepakatan dengan mitra kami," kata Zelenskiy dalam acara "This Week" di ABC.

Keanggotaan NATO dari Swedia, yang aksesinya ke aliansi telah diblokir oleh Hungaria dan Turki, akan menjadi bagian dari agenda di Vilnius.

Sementara AS dalam sebuah panggilan telepon dengan Erdogan menyampaikan keinginannya untuk menyambut Swedia ke dalam NATO sesegera mungkin.

Anggota baru sendiri harus disetujui dengan suara bulat dari semua anggota NATO yang ada.

Baca Juga: Mengenal Santo Romanus, Rahib Katolik yang Dampingi Santo Benediktus

Disatu sisi Erdogan mengatakan kepada Biden bahwa Swedia harus berbuat lebih banyak untuk menahan para pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap sebagai kelompok teroris dan yang terus melakukan demonstrasi di Swedia, kata kantor Erdogan.

Inti dari kunjungan Biden ke Eropa khususnya ke Lithuania adalah pidato yang akan ia sampaikan di Universitas Vilnius pada Rabu malam.

Salah satu tujuan Biden adalah untuk menunjukkan kepada rakyat Amerika tentang pentingnya melanjutkan dukungan bagi Ukraina saat ia menghadapi pemilihan ulang.

Beberapa saingannya dari Partai Republik dalam persaingan pemilihan presiden November 2024 telah menyuarakan keraguan tentang strateginya.

Baca Juga: Doa dan Renungan Liturgi Katolik, Senin 10 Juli 2023 : Yesus Berikan Penghiburan Bagi yang Putus Asa

Mayoritas rakyat Amerika mendukung pemberian persenjataan kepada Ukraina untuk mempertahankan diri dari Rusia.

Mereka percaya bahwa bantuan semacam itu sebagai isyarat kepada China dan rival-rival AS lainnya bahwa mereka ingin melindungi kepentingan AS dan sekutu-sekutunya, demikian menurut survei Reuters/Ipsos akhir bulan lalu.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, mengatakan kepada para wartawan pada hari Minggu bahwa Ukraina dalam jaminan tertulisnya mengatakan bahwa mereka tidak akan menggunakan bom tandan di Rusia atau di daerah-daerah berpenduduk.

Perhentian terakhir Biden adalah di Helsinki untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin anggota terbaru NATO, Finlandia, dan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin AS dan Nordik.***

Editor: Arini Binti Rabbi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah