Kulminasi Matahari 2023, Hari Tanpa Bayangan Terjadi di Kota Palu Sulteng Selama 44 Hari, Catat Tanggalnya

24 April 2023, 15:38 WIB
Kulminasi Matahari atau hari tanpa bayangan akan terjadi di Kota Palu pada tahun 2023 /Antaranews/

JURNAL PALOPO - Kota Palu di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) nampaknya menjadi satu daerah yang akan mengalami Kulminasi Matahari atau hari tanpa bayangan.

Hari tanpa bayangan yang terjadi di Kota Palu Sulteng ini karena adanya Kulminasi Matahari yang dimana posisi Matahari tepat berada diatas Indonesia pada tengah hari.

Dari unggahan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di akun Instagram @lapan_ri, disebutkan bahwa hari tanpa bayangan akibat Kulminasi Matahari di Kota Palu Sulteng terjadi dua kali selama 2023.

Baca Juga: Suhu di Kota Palu Terasa Lebih Panas, Ini Penyebabnya

Yang pertama hari tanpa bayangan terjadi di Kota Palu Sulteng pada 18 Maret lalu pukul 12.08 WITA dan yang kedua akan terjadi pada 25 September mendatang di pukul 11.52 WITA.

Tak hanya di Kota Palu, Kulminasi Matahari terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya yang berada di sekitar garis khatulistiwa.

Hari tanpa bayangan ini terjadi selama 44 hari dari awal Kulminasi Matahari terjadi.

Baca Juga: Malam Takbiran, Lapak Baju di Jalan Martadinata Palu Banjir Pengunjung

Kulminasi sendiri terjadi di Indonesia karena sebagian wilayah Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa.

Perlu diketahui, pada saat Kulminasi Matahari, panjang siang dan malam akan sama di sebagian besar wilayah di bumi, sehingga momen ini juga dikenal dengan sebutan solstis atau titik balik musim.

Dikutip dari laman BRIN, pada saat Kulminasi, sumbu rotasi tegak lurus terhadap bidang orbit sehingga arah datang sinar matahari tegak-lurus terhadap permukaan bumi di daerah ekuator.

Baca Juga: Hari Pertama Setelah Lebaran, Wisata Pantai Enu Donggala Mulai Dikunjungi Wisatawan Lokal

Hal itulah yang menyebabkan tak adanya bayangan pada tengah hari saat waktu Kulminasi Matahari berlangsung.

Selama periode ekuinoks ini intensitas sinar matahari yang memanaskan atmosfer-atas Bumi menjadi lebih besar dibandingkan musim lainnya. Ini menyebabkan lapisan ionosfer mengalami ionisiasi lebih banyak.

Peningkatan jumlah ionisasi ini dapat mempengaruhi dinamika atmosfer-atau ionosfer serta menggerakkan arus ionosfer menjadi lebih kuat ataupun menginduksi medan magnet arah utara-selatan lebih besar. Menguatnya arus ionosfer dapat menimbulkan gangguan pada komunikasi radio. ***

Editor: Eko Prasetyo

Tags

Terkini

Terpopuler