Dalam Membuka New Normal, Jokowi Tekankan Harus Sesuai Data Keilmuan

- 30 Juni 2020, 12:12 WIB
Presiden Jokowi berkunjung ke Jawa Tengah. /Kemensetneg/*
Presiden Jokowi berkunjung ke Jawa Tengah. /Kemensetneg/* /

Dalam membuka fase normal baru, kata Jokowi, ada tahapan prakondisi dengan mensosialisasikan kepada masyarakat soal pelaksanaan protokol kesehatan secara disiplin. Kepala daerah dan Gugus Tugas setempat harus menentukan waktu yang tepat untuk benar-benar membuka era normal baru.

“Jangan sampai R-t (angka reproduksi virus) masih tinggi di atas 1, R-naught masih tinggi, kita berani buka. Hati-hati, jangan membuat kebijakan tanpa membuat data, ilmu, yang jelas,” ujarnya.

Kemudian Kepala daerah dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menentukan sektor yang menjadi prioritas untuk memasuki normal baru tergantung perkembangan data dan karakteristik daerah tersebut.

“Tidak langsung dibuka semuanya. Apakah sektor industrinya sudah memungkinkan silakan. Apakah sektor pariwisatanya sudah memungkinkan silakan. Tapi juga mungkin masih dibatasi (kapasitasnya),” ujarnya.

Baca Juga: Harga Emas Kerap Melambung, Berikut Update Data Rincian Harganya

Presiden mencontohkan daerah pariwisata yang memiliki kapasitas 1.000 orang, pada tahap awal pembukaan normal baru, perlu ada pembatasan kunjungan menjadi 500 orang.

Setelah itu, keberlangsungan normal baru harus dievaluasi. Jika fase normal baru malah mendorong penambahan kasus Covid-19 di daerah, maka fase tersebut harus dihentikan.

“Setiap hari, setiap minggu, setiap dua minggu terus dievaluasi, dimonitor dan dievaluasi. Kalau keadaannya naik, ya tutup lagi. Harus berani seperti itu,” tutup Jokowi.***

(Penulis : Ari Nursanti)

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x