Bjorka akan melepas data sebanyak 87 GB, untuk pihak yang berani bayar USD50 ribu atau sekitar Rp740 juta.
Data lain yang ia bocorkan adalah data 105 juta pemilih pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan memperjualbelikannya di forum online.
Untuk data pemilih KPU tersebut, Bjorka membanderol harga USD5.000 untuk 105 juta data.
Dokumennya berukuran 4 GB jika di-compressed dan 20 GB tanpa compressed.
Bjorka mencantumkan sampel data di iklannya, pembeli akan mendapatkan data berupa ID provinsi.
ID kota, ID kecamatan, ID kelurahan, ID TPS, nomor Kartu Keluarga (KK).
Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, tempat tanggal lahir, usia, jenis kelamin, dan alamat lengkap.
Dikonfirmasi ke juru bicara BIN, Wawan Hari Purwanto mengatakan kebocoran tersebut adalah hoaks.