Ketua umum FSP BUMN Bersatu itu menyebut Airlangga paling siap, meskipun dia tidak suka melakukan pencitraan di masyarakat.
Selain itu dia juga tidak pernah menggunakan politik populisme seperti yang dilakukan bakal capres lain.
Menurut Arief Poyuono, pertemuan dengan sejumlah ketum Parpol, dapat diartikan bahwa Airlangga bisa jadi simbol persatuan bagi bangsa Indonesia.
Terlebih lagi, pertemuan itu sebagai upaya menghabisi virus perpecahan dan kebencian yang menjangkiti masyarakat akibat dua kali perhelatan Pilpres antara Jokowi vs Prabowo.
"Terus terang masyarakat saat ini sudah mulai muak dan enek dengan tokoh-tokoh yang menggunakan strategi populisme, dan politik identitas dalam meningkatkan popularitas dan elektabilitas tokoh bakal capres tersebut,"ujar Arief.
Eks waketum Gerindra itu menilai rakyat tidak butuh pemimpin yang doyan pencitraan tetapi hasilnya nol gede.
Selain itu, masyarakat juga sudah cerdas dan bisa mendapatkan informasi tentang tokoh-tokoh bakal capres 2024.
Serta berpotensi memecah belah masyarakat dan nol prestasi, dan kinerjanya tidak dirasakan rakyat.