Network
JURNAL PALOPO- Pada 13 September 2021, KKB menyerang fasilitas kesehatan yang ada di Kiwirok serta menewaskan seorang nakes, Gabriela Meilani.
Sepekan lebih telah berlalu, namun isu KKB masih memanas di Papua hingga saat ini.
Diisukan kembali, KKB akan melakukan penyerangan di even akbar empat tahunan, PON Papua.
Melihat hal tersebut, Jokowi disarankan untuk tak hadiri pembukaan PON yang diselenggarakan di Kabupaten Jayapura.
Adalah Dewinta Pringgodani, pengamat polhukam, yang menyarankan hal tersebut kepada Presiden RI.
Menurutnya, pembukaan PON XX di Papua sebaiknya dilangsungkan secara virtual.
"Demi keselamatan Presiden Jokowi, lebih baik opening ceremony PON dilakukan secara virtual dari Jakarta," ucapnya.
Baca Juga: Miris, Nasi Kotak Basi Dibagikan Saat Tes Event PON Papua
Tidak hanya Presiden, bahkan Dewinta juga menyarankan hal serupa pada menteri Kabinet Indonesia Maju.
"Menteri-menteri menghadiri pembukaan secara virtual saja," ungkap Dewinta.
Bukan tanpa sebab, menurut pengamatan Dewinta, kehadiran Jokowi dapat memicu peningkatan kerumunan masyarakat yang ada di Papua.
Apalagi saat ini, Jayapura sedang dalam kondisi PPKM Level 3. Hal tersebut tentunya akan mencegah timbulnya klaster baru.
Baca Juga: Kontingen PON Dikawal Brimob karena Isu KKB, Bupati Jayapura: Terlalu Berlebihan, Di sini Aman
Di sisi lain hal ini juga dilakukan demi menghindari ancaman keamanan Presiden dikarenakan KKB.
Diketahui KKB tengah gencar melakukan serangan membabi buta tanpa pandang bulu.
Bahkan masyarakat sipil sempat menjadi korban atas kebiadaban KKB ini.***
