JURNAL PALOPO – Hari ini, 11 Mei 2021, Kementerian Agama beserta para jajarannya mengadakan telekonferensi sidang isbat terkait penetapan Hari Raya Idul Fitri.
Dalam telekonferensi tersebut, disebutkan bahwa sebanyak 88 wilayah di Indonesia tengah mengamati pergerakan hilal.
Hilal menjadi penentu 1 syawal 1442 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri bagi umat Islam setelah melaksanakan puasa selama bulan Ramadan.
Baca Juga: Viral, Puluhan Motor Beramai-ramai Terobos Pos Penyekatan Mudik
Untuk bisa melihat hilal, bisa dilakukan dengan mata telanjang atau alat bantu seperti teleskop.
Disebutkan bahwa pada wilayah Ambon, hilal belum terlihat sama sekali dalam pengamatannya melalui teleskop.
Begitupun sama halnya dengan wilayah Makassar, Sulawesi Selatan yang juga menyebut hilal belum bisa dilihat.
86 wilayah lainnya juga mengatakan hal yang sama, bahwa hilal belum kelihatan dari pengamatan mereka.
Baca Juga: WNA China Bebas Masuk Indonesia di Tengah Larangan Mudik, Syarief Hasan: Pemerintah Mesti Tegas
Kementerian Agama, Yaqut Cholil Qoumas, dalam telekonferensinya tadi yang disiarkan melalui televisi, mengatakan, dari hasil pengamatan di sejumlah wilayah, dinyatakan bahwa hilal masih berada di bawah ufuk.
“Maka dari itu, ditetapkan bahwa 1 Syawal tahun 1442 Hijriah jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021,” kata Yaqut dalam telekonferensi sidang isbat pada 11 Mei 2021.
Ketua MUI, KH Abdullah Jaidi, menyerukan kepada semua umat Islam untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan.
Penerapan 3M juga diperlukan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, serta menjauhi kerumunan saat Idul Fitri nanti.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sebut PKS Layak Dibubarkan, Alasannya Kenapa?
“Tidak melakukan mudik, sehingga untuk menjaga kesehatan keluarga dan diri kita,” kata Ketua MUI.***