Dalam Islam kata UAS tak ada namanya dosa warisan yang seseorang harus memikul dosa orang lain.
Meski begitu UAS menjelaskan ada kesalahan yang dibuat yang justru akan mengalirkan dosa pada seorang suami.
Dia memberi contoh ketika seorang suami atau ayah tidak menjalankan kewajibannya seperti menyekolahkannya dengan baik sehingga anaknya menjadi anak yang nakal dan durhaka maka dosa tersebut akan mengalir pada sang ayah.
Baca Juga: Kok Bisa Ketut Tidak Batalkan Shalat, Ustadz Abdul Somad Ungkap 2 Hal Penting Ini
“Habis itu mati kita (suami) maka mengalir dosanya ke kita gara-gara tidak menunaikan kewajiban kita pada dia (anak),” tutur UAS.
Namun kata UAS jika seorang ayah sudah menunaikan kewajibannya tapi anak tersebut masih berbuat dosa, maka itu ditanggung masing-masing.
Hal tersebut juga sama hukumnya dengan istri. Setelah menikah tanggung jawab ayahnya akan berpindah ke sang suami.
“Makanya sejak itu kau pemuda, sebelumnya sholatmu saja yang kau pentingkan, maka setelah menikah kau punya tanggunjawab kepada istrimu,” ujarnya.
UAS juga menambahkan bahwa segala perihal terkait tingkah laku istri semua sudah jadi tanggung jawab suami dengan membaca sebuah hadist.