Ada yang Pernah Bertanya Mengapa Rakaat Shalat Wajib Berbeda-beda? Ini Ternyata Alasannya

- 20 Juni 2022, 12:30 WIB
Ilustrasi shalat loM waktu/
Ilustrasi shalat loM waktu/ /Pexels/Alena Darmel

 

JURNAL PALOPO - Ada yang Pernah Bertanya Mengapa Rakaat Shalat Wajib Berbeda-beda? Ini Ternyata Alasannya.

Beberapa dari kita mungkin bertanya-tanya mengapa jumlah rakaat shalat wajib lima waktu berbeda-beda.

Faktanya, ada alasan tertentu mengapa rakaat pada shalat wajib lima waktu berbeda-beda.

Baca Juga: Hati-hati, Ini 7 Ciri-ciri Orang Terkena Pelet, Menjadi Egois Hingga Sering Mimpikan si 'Dia'

Dari segi bahasa, shalat dapat diartikan sebagai doa dan secara syariat Islam, shalat adalah perbuatan khusus atau ucapan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Shalat yang durasinya singkat ternyata memiliki banyak sekali manfaat salah satunya menghapus dosa dan kesalahan.

"Shalat lima waktu, jumat ke jumat berikutnya, Ramadhan ke Ramadhan berikutnya adalah penghapus (kesalahan) diantara waktu-waktu tersebut apabila dijauhi dosa-dosa besar," HR Muslim.

Shalat juga adalah amalan yang pertama kali diperhitungkan di hari kiamat.

Baca Juga: Ketagihan Talenta Asal Ceko, Persija Jakarta Kian Dekat dengan Michael Krmencik

Dari Anas ra, Rasulullah SAW bersabda:

"Amal seorang hamba yang pertama kali akan dihisab kelak pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka seluruh amal yang lainnya akan baik pula dan jika shalatnya jelek maka seluruh amalnya yang lain akan jelek pula," HR. Abu Hurairah.

Jika dilihat dari segi jumlah rakaat, ada dua, empat dan 3 rakaat. Jumlah ini ternyata tidak dibuat begitu saja tapi ada hikmah dibaliknya.

Allah SWT sangat mengerti hambanya, hal ini terlihat dari jumlah rakaat yang dilakukan. Shalat subuh hanya dua rakaat sebab tubuh masih dalam keadaan lemas karena baru bangun.

Baca Juga: Susah Payah Galang Bantuan, Jerman Justru Lebih Pilih Rusia daripada Ukraina, NATO Bisa Picu Perang Nuklir

Rasa kantuk tentu masih ada, oleh karena itu Allah SWT sengaja hanya menyuruh kita ibadah dua rakaat saja tetapi surah-surah yang dibaca sangatlah panjang sama seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah sendiri dalam riwayat biasa membaca surah As-Saffat, Ar-Rum hingga surah Yasin, kecuali beliau sedang melakukan perjalanan maka surah yang dibaca setelah al-fatihah itu biasanya adalah surah Al-Falaq dan surah An-Nas.

Shalat dzuhur dan ashar jumlahnya empat rakaat, dua kali lipat dari jumlah rakaat subuh karena tubuh sedang aktif-aktifnya.

Lalu mengapa hanya magrib yang jumlah rakaatnya ganjil? Alasan rakaat shalat magrib berjumlah karena shalat itu disebut witirnya siang.

Baca Juga: Ilusi Optik: Dapatkah Anda Melihat Karakter Pada Gambar? Jika Tidak, Anda Ternyata Orang yang Seperti Ini

Kemudian ada salat Isya yang berjumlah empat rakaat karena sebagai penambal kekurangan malam dan siang.

Selain itu, jumlah rakaat tersebut ternyata berkaitan dengan malaikat dimana sayap-sayap malaikat berjumlah demikian.

"Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu," (QS. Fatir ayat 1)

Pendapat lain mengenai rahasia angka 2, 3 dan 4 dalam shalat dijelaskan oleh Syeikh Nawawi Al-Bantani dalam sulam Al-Munajat.

Baca Juga: Abel Camara The Next Carlos Fortes, Pelatih Arema FC Mejeng di Media Negeri Asal Cristiano Ronaldo

Beliau berkata bahwa dua rakaat shalat subuh berkaitan dengan indera pengecap. Dua rakaat ini sebagai bentuk rasa syukur karena kita bisa merasakan dua rasa yakni halus dan kasar sekaligus serta dijadikan penutup atas dua kesalahan dari hal tersebut.

Empat rakaat pada shalat Dhuhur mewakili rasa syukur karena memiliki indera penciuman yang bisa merasakan bau dari empat penjuru sekaligus penutup dosa.

Untuk shalat Ashar berkaitan dengan indera pendengaran. Tiga rakaat magrib berkaitan dengan indra penglihatan yang bisa melihat dari depan kiri dan kanan.

Sedangkan empat rakaat sholat Isya berhubungan dengan indra perasa. Kita patut bersyukur karena masih bisa merasakan rasa manis pahit dingin dan panas.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Islam Populer


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x