Bukan Socorta atau Segitiga Bermuda, Dajjal Diduga Dibelenggu di Sebuah Pulau di India

6 September 2022, 08:00 WIB
ilustrasi pulau tempat dajjal dibelenggu. /

JURNAL PALOPO - Bukan Socorta atau Segitiga Bermuda, Dajjal Diduga Dibelenggu di Sebuah Pulau di India.

Salah satu tanda datangnya hari kiamat adalah munculnya manusia yang dilaknat Allah SWT yakni Dajjal.

Dajjal adalah seorang manusia pendusta namun karena kehebatan, kekuasaan dan kekayaannya, banyak manusia yang percaya dan kemudian menjadi pengikutnya.

Baca Juga: Ternyata Wudhu Sebelum Tidur Punya Lima Manfaat Luar Biasa, Nomor 5 Idaman Tiap Umat Islam

Tidak ada yang tahu kapan kemunculan Dajjal, namun sesungguhnya Dajjal sudah ada sejak zaman nabi.

Dalam sebuah hadis nabi yang diriwayatkan oleh Fatimah binti Qais, nabi bercerita bahwa salah seorang sahabat nabi yang bernama Tamim ad-Dari ra telah bertemu Dajjal di suatu pulau di tengah samudra.

Diceritakan bahwa setelah Tamim ad-Dari ra dan awak kapalnya terombang-ambing di laut lepas, mereka terdampar di sebuah pulau terpencil di tengah samudra.

Di pulau itulah mereka menemukan Dajjal dalam keadaan terbelenggu di dalam sebuah kuil tua.

Baca Juga: CEK FAKTA! Melukis Tubuh dengan Tatto Batalkan Wudhu, Begini Pencerahan Buya Yahya

Hingga saat ini tidak diketahui dimana letak pulau tersebut, kebanyakan orang hanya menduga-duga.

Salah satu pulau yang paling disebut adalah pulau Socotra yang ada di laut Arab sebelah selatan Yaman.

Pulau itu diduga sebagai tempat persembunyian Dajjal karena keunikan flora dan faunanya. Sebagian besar tumbuhan di pulau itu tidak ada di daerah lain di dunia. Salah satunya adalah pohon darah naga.

Namun fakta menyebutkan Dajjal ternyata tidak ada di pulau itu. Dalam hadis nabi yang disebutkan sebelumnya, nabi membantah bahwa pulau tempat Dajjal di belenggu itu berada di laut Yaman atau laut Arab.

Baca Juga: Bikin Salfok! Ternyata Ada sedekah yang Bikin pahala Terhapus, Ustadz Abdul Somad Bongkar Semuanya

Menurut nabi, pulau tempat Dajjal di Belenggu itu berada di sebelah timur Madinah. Juka dilihat di peta, ada banyak sekali pulau di sebelah timur Madinah.

Pulau yang paling mungkin menurut kanal YouTube Ensiklopedia Al Fatih adalah pulau-pulau yang ada di Samudra Hindia.

Jika merujuk pada hadis nabi tempat Tamim ad-Dari dan jenis kapal layar yang digunakannya, maka hal yang paling mungkin terjadi ketika itu adalah Tamim berlayar dari pelabuhan Aqaba, sekarang di Yordania melalui laut merah menuju laut Arab.

Sebagaimana diceritakan dalam hadis tersebut, ketika berada di laut Arab, kapal mereka terkena badai lalu terombang-ambing di laut lepas.

Baca Juga: Pekan ke 8 Liga 1: Persija Jakarta vs Bhayangkara Paling Diminati, Persik Kediri dan PSM Makassar Cuma Segini

Sejak dulu laut Arab dikenal terdapat arus Somalia yang terkenal kencang, sehingga ada kemungkinan kapal mereka terbawa arus dari Teluk Aden di selatan Yaman terus ke arah timur hingga Oman.

Lalu ke selatan hingga ke pantai barat India, di mana terdapat kepulauan Lakshadweep. Saat ini kepulauan tersebut merupakan destinasi wisata yang menjadi bagian dari teritori India.

Meskipun mayoritas penduduknya saat ini beragama islam, dahulu sebelum islam masuk ke kepulauan itu, penduduknya mayoritas beragama Buddha.

Hal itu sesuai dengan hadis nabi yang menyebutkan bahwa Tamim ad-Dari ra menemukan Dajjal dalam keadaan terbelenggu di sebuah kuil, yang bisa jadi adalah kuil agama Budha.

Munculnya Dajjal disebut-sebut sebagai salah satu tanda akhir zaman. Seluruh nabi sudah memperingatkan umatnya mengenai fitnah manusia terlaknat ini.

Baca Juga: Mas Al Dipecat Arema FC, Mantan Asisten Milan Petrovic Jadi Nahkoda Baru Singo Edan

Siapa Dajjal sebenarnya?

Dajjal memiliki nama kecil yang sama dengan Nabi Musa yaitu Musa dan nisbatnya Samiri. Dajjal terlahir dari hasil ritual setan kedua orang tuanya. Hal tersebut tertuang dalam kitab yang riwayatnya shahih.

Lahirnya Dajjal bermula saat ada sepasang suami istri yang belum juga dikaruniai anak, hingga akhirnya mereka melakukan ritual untuk iblis agar dikarunia anak.

Setelah itu sang istri hamil dan melahirkan seorang anak bernama Musa bin Samiri atau Dajjal bin Azazil.

Bentuk Dajjal ini separuh manusia dan separuh iblis. Anak samiri kemudian dibawa malaikat Jibril saat terjadi banjir di daerahnya.

Baca Juga: Umbar Janji Lewat Chat Apakah Harus Ditepati, Ustadz Abdul Somad: Sifat Orang Munafik Ada Tiga

Bersama malaikat Jibril, anak Samiri diajarkan dzikir. Karena diajarkan langsung oleh malaikat Jibril dan atas izin Allah SWT, anak samiri pun memiliki kesaktian yang luar biasa.

Setelah memasuki usia ke-7 atau 9 tahun, mata anak yang sebelumnya bisa dibuka perlahan tertutup sebelah kirinya.

Diriwayatkan pula bahwa Dajjal baru bisa berjalan saat usia 7 atau 10 tahun, berbarengan saat mata bagian kirinya sudah tidak bisa terbuka dan dia akan hidup hingga akhir zaman.

Anak samiri ini baru bisa mati saat akhir zaman, jika dia tidak mati harus ada yang membunuhnya dan yang Allah takdirkan untuk membunuhnya yaitu Nabi Isa as.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler