Mengulang Shalat Karena Merasa Tidak Khusyuk, Apakah Boleh? Begini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

16 Februari 2022, 14:00 WIB
Ustadz Adi Hidayat menjawab pertanyaan bolehkah mengulang shalat fardhu. /tangkap layar dari kanal youtube adi hidayat official

JURNAL PALOPO - Dalam shalat, kita terkadang tidak khusyuk karena adanya gangguan dari luar.

Bahkan saat shalat berjamaah sekalipun, untuk khusyuk sepertinya agak sulit karena berbagai gangguan bisa datang dari manapun.

Pertanyaan pun muncul, bolehkah mengulang shalat fardhu jika dalam sewaktu shalat dirasa tidak khusyuk?

Baca Juga: Ganjaran Perih Bagi yang Berghibah, Tetapi Bolehkan Mengghibah Kebaikan Orang Lain? Begini Jawaban Ustadz Syam

Ustadz Adi Hidayat menjawab pertanyaan tersebut. Dilansir dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, begini jawabannya.

"Boleh-boleh saja sepanjang masih berada di waktunya dengan atau misalnya ada yang membatalkan yang sifatnya memang harus diulang," kata Ustadz Adi Hidayat.

Bagaimana jika sudah lewat waktunya, apakah masih boleh?

"Jika sudah melewati waktu tapi ingat misalnya ada sesuatu yang membatalkan boleh diwaktu ingatnya dia mengulang pada saat itu, sah," kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Jadwal Laga Tunda PSM Makassar vs Persib Bandung Telah Dirilis, Persipura Kena Imbas

Tidak hanya dalam hal kekhusyukan saja, Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan contoh lain.

"Ada kasus lagi dalam Mazhab Syafi'i itu seperti taklim dalam waktu shalat, jadi di dalam perjalanan kita nggak bisa memastikan pakaian kita itu bersih atau kotor.

"Sudah masuk waktunya, namun diduga kalau sudah sampai ketujuan bisa terlambat di atau bahkan terlewat dugaan kita itu.

"Itu ada yang dikenal dengan taklim mauqatishalah, memuliakan atau segera menjemput waktu shalat maka ditunaikan pada saat itu dengan keyakinan yang baik yang bersih lantas kemudian ketika sampai di tujuan dia bisa mengulang," kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Dampak Konflik Rusia-Ukraina, Indonesia Alami Krisis Persenjataan Hingga Roman Abramovich Kehilangan Rp12 T

Kasus lain yang diibaratkan Ustadz Adi Hidayat adalah misalnya ketika menjadi makmum dam yang menjadi imam bacaannya kurang baik karena kondisi tertentu.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, hal demikian dapat diulang dan tidak jadi masalah. Akan tetapi, kondisi seperti itu jangan dibiarkan berlarut.

Maka dari itu, UAH menyarankan mempelajari fiqih bagaimana mendorong kita untuk khusus dalam salat.

Sehingga kita dapat mengetahui mana shalat yang tidak khusyuk atau was-was karena gangguan setan.

Baca Juga: Resep Tahu Tempe Bacem Simpel dan Lezat, Cocok Untuk Sajian Lauk

Setan ini mulai menggoda manusia dari sejak selesai wudhu hingga saat menunaikan salat.

"Ada juga bagian dari was-was itu diberikan seakan-akan kita tuh ngagak pernah khusyuk padahal shalatnya sudah cukup baik."

"Tingkat khusyuk yang paling rendah itu menurut para ulama ketika seseorang salat."

Ulama mengatakan bahwa tingkat khusyuk paling rendah adalah secara praktikal saat melakukan shalat.

"Maka di Al-Bukhari nanti ada hadist, setan itu ketika melihat anak cucu Adam sujud dia histeris itu teriak."***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler