Ganjaran Perih Bagi yang Berghibah, Tetapi Bolehkan Mengghibah Kebaikan Orang Lain? Begini Jawaban Ustadz Syam

16 Februari 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi ghibah. Apakah ghibah diperbolehkan? Ustadz Adi Hidayat beri jawaban seperti ini./ /PEXELS/Masood Aslami/

JURNAL PALOPO - Dalam ajaran agama Islam, menceritakan aib orang atau ghibah sangat dilarang.

Ghibah atau bahasa umumnya bergosip ini memiliki ujaran kata-kata yang dapat menyakiti hati orang lain.

Bagi orang yang melakukan ghibah akan mendapat ganjaran yang sangat tidak mengenakkan dari Allah SWT.

Baca Juga: Dampak Konflik Rusia-Ukraina, Indonesia Alami Krisis Persenjataan Hingga Roman Abramovich Kehilangan Rp12 T

Dilansir dari DeskJabar yang melansir dari kanal YouTube Jalan Lurus, beberapa ganjaran ghibah menurut Ustadz Adi Hidayat diantaranya:

1. Azab dunia 

Pahala orang yang melakukan ghibah akan berpindah kepada orang yang sedang dibicarakan. Selain itu dosa orang yang dighibah akan pindah ke orang yang mengghibah.

2. Azab Akhirat

Baca Juga: Resep Tahu Tempe Bacem Simpel dan Lezat, Cocok Untuk Sajian Lauk

Ketika seseorang membicarakan keburukan orang lain, maka jasad orang yang mengghibah, oleh Allah SWT akan dibuat menjadi bangkai.

Lalu, bagaimana jika menggibah kebaikan orang lain? Dilansir dari program Islam Itu Indah, begini jawaban Ustadz Syam.

Baginda Nabi SAW mengingatkan "barangsiapa berbuat kebaikan maka balaslah kebaikan tersebut, jikalau engkau tidak mampu untuk membalasnya maka berterimakasihlah kepadanya, jikalau engkau tidak berterima kasih kepadanya maka pujilah iya maka itu sama saja dengan engkau berterima kasih kepadanya."

Berarti kata Ustadz Syam, ada perintah daripada Baginda Nabi SAW untuk umatnya untuk memuji atau membicarakan kebaikan orang lain.

Baca Juga: Debut Golgol Mebrahtu Tanpa Gol, PSM Makassar Kena Bantai Persikabo

Ini sebagai bentuk balasan kebaikan dan sebagai bentuk terima kasih kepada orang yang berbuat kebaikan.

"Disebutkan juga bahwa jika ada seseorang yang mau berbuat baik kepadamu, maka doakanlah dia hingga orang tersebut mendengarkan doamu dan mengetahui bahwa engkau telah mendoakannya dan dia bahagia mendengarkan doamu," kata Ustadz Syam.

Artinya ketika membicarakan kebaikan orang lain berarti kita sedang membahagiakan mereka.

Apalagi jika kebaikan yang dibicarakan diiringi sambil mendoakan orang yang melakukan kebaikan tersebut.

Baca Juga: PSM Makassar Terseok di Klasemen Liga 1, Persita Tangerang Jadi Ancaman Juku Eja

Kalau kita tidak membicarakan kebaikan orang, berarti kita melupakan kebaikannya begitu saja.

Padahal Allah meminta kita untuk tidak melupakan kebaikan orang lain dan salah satu cara mengingat kebaikan orang lain adalah senantiasa membicarakannya, menyampaikan kepada orang lain.

"Maka subhanallah bicarakanlah kebaikan orang lain karena itu adalah salah satu bentuk terima kasih dan yang kedua ucapkan kepada orang yang berbuat baik kepada kita jazakallahu Khoiroh," kata Ustadz Syam.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler