Klaim peneliti tersebut dirangkum dalam sebuah ulasan yang diterbitkan Europan Heart Journal, analisisnya berasal dari catatan rumah sakit khusus pasien Covid-19 selama beberapa waktu lalu.
Sementara itu, studi Universitas Mainz telah membandingkan kerusakan yang disebabkan oleh merokok, vaping dan mengisap pipa sisha pada jantung dan paru-paru.
Para peneliti menemukan ketiganya dapat mengeraskan pembuluh darah dan meningkatkan risiko kerusakan paru-paru dan jantung.
Pernyataan itu didukung oleh seorang ahli jantung di Mainz, Profesor Thomas Munzel yang menyatakan bahwa perokok dapat membebankan gejala lebih parah jika terkena Covid-19.
Baca Juga: Beberapa Organ Tubuh Bisa Beresiko Rusak Akibat Covid-19
"Sebagaimana digariskan oleh WHO, merokok tembakau dan waterpipe (sisha) dapat berkontribusi pada peningkatan beban gejala karena COVID-19 dibandingkan dengan non-merokok, termasuk dirawat di rumah sakit, membutuhkan ventilasi mekanis, dan menderita konsekuensi kesehatan yang parah," ujarnya.***
(Penulis : Farida Al-Qodariah)