Sembuh dari Covid-19, Presiden Brasil : Apa yang Kamu Takutkan?

- 1 Agustus 2020, 11:34 WIB
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, disebut sengaja menyebarkan disinformasi terkait pemilu negara itu, menurut polisi setempat.
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, disebut sengaja menyebarkan disinformasi terkait pemilu negara itu, menurut polisi setempat. /Instagram/@jairmessiasbolsonaro

JURNALPALOPO.COM - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro mengatakan kepada masyarakatnya untuk menghadapi Covid-19 dan tidak ada yang perlu ditakutkan, Jumat 31 Juli 2020.

Bolsonaro yang sempat menjalani karantina selam tiga pekan telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Sebagai salah satu dari pasien yang telah sembuh, dia pun mencontohkan dirinya sendiri saat terpapar Covid-19.

Baca Juga: Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah Minta Semua Pasien Covid-19 Dibawah ke Makassar

Dia mengatakan bahwa dirinya akan terinfeksi suatu hari nanti dan berada dalam kelompok beresiko tinggi.

"Saya berada dalam kelompok berisiko tinggi," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam Channel News Asia.

"Aku tahu aku akan terinfeksi suatu hari nanti, karena ku pikir hampir semua orang di sini akan terinfeksi pada akhirnya. Apa yang kamu takutkan? hadapilah," tambahnya.

Ia juga menyesali mengenai kematian yang terjadi setiap hari akibat pandemi, akan tetapi ia beranggap mereka meninggal karena banyak hal dan seperti itulah hidup.

Baca Juga: Universitas Oxford Tunjukkan Hasil yang 'Menjanjikan' dari Hasil Uji Coba Vaksin Covid-19

Bolsonaro telah dikritik karena kasus Covid-19 di Brasil terus melonjak.

Lebih dari 2,6 juta orang terinfeksi dan 92.000 orang meninggal dunia.

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com berjudul Sembuh dari Covid-19, Presiden Brasil Ungkap Tak Perlu Khawatir Mengenai Pandemi,

Angka tersebut menjadikan Brasil sebagai negara tertinggi ke dua yang memiliki kasus infeksi dan kematian Covid-19.

Baca Juga: Edukasi Covid-19, Gubernur Sulsel Buka Orientasi Gerakan 1.000 Tokoh Agama Sebagai Edukatornya

Ia juga membandingkan Covid-19 dengan flu ringan dan melanggar pembatasan sosial, serta mengajak para pendukungnya untuk berjabat tangan dan berpelukan.

Bolsonaro dinyatakan positif Covid-19 pada 7 Juli 2020 lalu dan menunjukkan gejalan demam sehingga harus mengkarantina diri selama tiga minggu.

Pada Kamis 30 Juli 2020, ia menyapa kerumunan pendukungnya dan melepaskan maskernya lalu bersorak keras.

Pada hari yang sama, kantor presiden mengumumkan istri Bolsonaro positif Covid-19.

Baca Juga: Positif Terinfeksi Covid-19, Seekor Anjing di Carolina Selatan Disuntik Mati

Bolsonaro pun mendorong obat hydroxychloroquine sebagai pengobatan virus dan meminumnya sendiri saat terindikasi meskipun banyak penelitian yang mengatakan obat tersebut tidak berpengaruh melawan virus.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah