Para ilmuwan percaya teknologi pengeditan DNA baru dapat membantu menghidupkan kembali spesies tersebut.
"Kita sekarang dapat mengambil lompatan besar untuk melestarikan marsupial Australia yang terancam dan menghadapi tantangan besar untuk memusnahkan hewan yang telah hilang," kata profesor Universitas Melbourne Andrew Pask dalam siaran pers.
"Dengan kemitraan ini, kami sekarang akan memiliki pasukan yang kami butuhkan untuk membuat ini. terjadi," tambahnya.
Pask dan timnya akan berupaya membangun teknologi reproduksi baru yang disesuaikan dengan harimau Tasmania dan marsupial Australia.
Baca Juga: Wilujeng Sumping! Persib Akhirnya Temukan Pelatih Anyar, Diumumkan Jelang Bentrok PSS Sleman?
Colossal akan ditugaskan untuk menyebarkan teknologi pengeditan gen CRISPR milik mereka dengan harapan dapat mereproduksi DNA harimau Tasmania.
"Pertanyaan yang diajukan semua orang adalah 'berapa lama sampai kita melihat harimau Tasmania hidup,'" kata Pask.
Dia yakin bahwa hewan punah ini akan kembali terlihat di dataran Australia sepuluh tahun lagi.
Benjamin, harimau Tasmania terakhir yang diketahui di penangkaran, meninggal pada 7 September 1936 karena terpapar. Dia ditahan di Kebun Binatang Beaumaris Australia.***