Gara-gara Selfie di Puncak, Turis Amerika Terjatuh ke Kawah Gunung Berapi, Endingnya Mengejutkan

- 12 Juli 2022, 14:03 WIB
Ilustrasi gunung berapi.
Ilustrasi gunung berapi. /freepik.com/wirestock

JURNAL PALOPO - Gara-gara Selfie di Puncak, Turis Amerika Terjatuh ke Kawah Gunung Berapi, Endingnya Mengejutkan.

Seorang turis asal Amerika Serikat menghadapi dakwaan di Italia setelah terjatuh ke kawah gunung Vesuvius.

Pria berusia 23 tahun tersebut terjatuh saat mencoba mengambil ponselnya yang jatuh ke kawah gunung berapi di Italia tersebut.

Baca Juga: Kompak Banget Nih! Pelatih Vietnam dan Thailand Sebut Pemain Kelelahan, PSSI Layangkan Protes ke AFF

Ia bersama tiga kerabatnya mendaki ke gunung Vesuvius dengan tidak membeli tiket untuk lewat di jalur aman pada Sabtu, 9 Juli waktu setempat.

Mereka mengambil jalur memutar dengan rute berbahaya menuju puncak gunung berapi setinggi 4.202 kaki yang menjulang di atas kota Napoli di Italia.

Ketika mereka mencapai puncak, turis itu mengeluarkan ponselnya untuk mengambil foto selfie, menurut laporan kepolisian setempat.

Sayangnya ponselnya terlepas dari tangannya dan jatuh ke kawah gunung berapi.

Baca Juga: Batalkan Permintaan Sistem Pertahanan ke Israel, Ukraina Sebut Iron Dome Tidak Bisa Hentikan Rudal Rusia

Dalam upaya untuk mengambilnya, pria itu juga ikut jatuh ke gunung berapi.

Ajaibnya ia tidak apa-apa, ia hanya mengalami luka kecil dan memar di lengan dan punggungnya.

Petugas penyelamat turun ke kawah untuk membantu turis tersebut untuk keluar dari kawah.

Mereka kemudian dievakuasi polisi dan helikopter penyelamat gunung ke tempat yang aman.

Baca Juga: Tingkah Konyol Pemain Incaran Persebaya Surabaya, William Akio Gagalkan Gol Rekan dan Jadi Juru Selamat Lawan

Vesuvius adalah gunung berapi paling terkenal di Eropa, dan mungkin dunia.

Letusan Vesuvius pada tahun 79 masehi menutupi Pompeii dan Herculaneum dengan lapisan tebal abu panas dan menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Roberto Isaia, peneliti senior dari Observatorium Vesuvius, mengatakan abu panas mematikan itu memiliki suhu lebih dari 100C dan terdiri dari CO2, klorida, partikel abu pijar dan kaca vulkanik.

“15 menit di dalam awan neraka itu pasti tak berkesudahan,” kata Isaia kepada The Guardian.

Baca Juga: Penjinak Arema Ditaklukkan Borneo FC, Mental Juara Singo Edan Diuji Pesut Etam

“Orang Pompeii hidup dengan gempa bumi, tetapi tidak dengan letusan, jadi mereka terkejut dan tersapu oleh awan abu pijar itu,” ungkapnya.

Situs ini tidak digali sampai tahun 1748, ketika para arkeolog terkejut menemukan bahwa abu mematikan telah mengawetkan kota.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x