Tak Kunjung Padam, Rusia Warning Ukraina Letakan Senjata di Mariupol

- 21 Maret 2022, 10:16 WIB
Penampakan wilayah Mariupol, yang di bombardir Rusia
Penampakan wilayah Mariupol, yang di bombardir Rusia /Reuters/Alexander Ermochenko/

JURNAL PALOPO- Rusia kembali berikan ancaman dengan meminta pasukan Ukraina, meletakkan senjata mereka di kota pelabuhan timur Mariupol. 

Minggu ke empat penyerangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina, kian memanas dengan warning Rusia untuk meletakkan senjata. 

Perintah tersebut di umumkan oleh Direktur Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Kolonel Jenderal Mikhail MiMizintsev

Baca Juga: Medvedev Terancam Tidak Main di Turnamen Wimbledon, Kecuali Ia Mau Mencela Vladimir Putin

Baca Juga: Ukraina Laporkan Rudal Hipersonik Kinzhal Rusia, Tewaskan 112 Anak dan 140 Luka-luka

Baca Juga: Amerika Dicueki, India Tetap Beli Minyak Mentah dari Rusia, Delhi Jadi Juru Selamat Moskow

Dikutip Jurnal Palopo dari Al Arabiya, perintah meletakkan senjata tersebut, merupakan jaminan keselamatan warga Ukraina. 

"Bencana kemanusiaan yang mengerikan telah berkembang. Semua orang yang meletakkan senjata dijamin bisa keluar dari Mariupol dengan aman,"kata Mikhail Mizintsev

Kota Mariupol sejak invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina, telah mengalami kerusakan parah dimana 400.000 penduduknya tetap terperangkap di kota dengan sedikit makanan, air, dan listrik.

Rusia sendiri yang memang menyatakan tidak akan menyakiti warga sipil, menginstruksikan jika koridor kemanusiaan untuk warga sipil akan dibuka ke arah timur dan barat dari Mariupol pada pukul 10 pagi waktu Moskow (0700 GMT) pada hari Senin. 

Baca Juga: Ukraina Warning Rusia Hentikan Rusia, Volodymyr Zelensky Tekankan Hal Ini

Baca Juga: Gawat! Invasi Rusia Berdampak Pada Warga Armenia, Kena Teror Hingga Sabotase

Baca Juga: Tidak Bisa Dipandang Sebelah Mata, Rusia Kembangkan Armor Hebat hingga Tentara 'Robocop'

Namun, langkah yang diambil Rusia dianggap Ukraina tidak tepat lantaran masih banyak warga sipil yang meninggal dunia. 

Disisi lain, Rusia justru menuduh jika beberapa bandit Ukraina, neo-Nazi dan nasionalis telah terlibat dalam teror massal dan melakukan pembunuhan besar-besaran di kota.

Ditambah, Rusia klaim jika telah mengevakuasi 59.304 orang ke luar kota tetapi 130.000 warga sipil tetap sebagai sandera yang efektif di Mariupol. 

Invasi Rusia ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang, membuat lebih dari tiga juta orang mengungsi dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan AS.***

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah