Rusia Diberi Waktu 10 Hari Menyelesaikan Invasinya, Lebih dari itu Ukraina yang akan Menang

- 15 Maret 2022, 16:00 WIB
Rusia ditargetkan punya waktu 10-14 hari untuk menyelesaikan invasinya, jika lebih dari itu, maka Ukraina yang akan memenangkan pertempuran
Rusia ditargetkan punya waktu 10-14 hari untuk menyelesaikan invasinya, jika lebih dari itu, maka Ukraina yang akan memenangkan pertempuran /Ukrinform

JURNAL PALOPO - Pakar pertahanan mengungkapkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin hanya memiliki waktu sepuluh hari untuk memenangkan perang di Ukraina.

Pensiunan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) Ben Hodges memperkirakan pasukan Rusia tidak akan dapat melanjutkan serangan 10 hari dari sekarang jika Ukraina dapat bertahan selama itu.

Mantan komandan Angkatan Darat Amerika Serikat itu selama tiga tahun menyoroti tiga kekurangan utama yang menahan militer Rusia.

Baca Juga: Persib Bandung Sisakan Tiga Laga Liga 1, Henhen Akui Laga Tidak Mudah

“Ini kehabisan tenaga kerja dan kehabisan energi. Selama kita terus menekan, mereka punya sepuluh hingga 14 hari sebelum mencapai titik puncaknya," katanya dikutip JURNAL PALOPO dari The Sun.

Menurut Hodges, disaat itulah kekuatan perlawanan Ukraina harus menjadi lebih besar daripada kekuatan serangan Rusia.

“Keputusan Rusia untuk beralih ke perang gesekan –menghancurkan kota-kota, menempatkan warga sipil di jalan karena takut dibunuh– mereka membutuhkan tiga hal untuk melakukan ini,” kata Jenderal Hodges kepada MSNBC.

Tiga hal yang dimaksud Hodges adalah waktu, tenaga, dan amunisi.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Disebut 'Pitbull' Chechnya hingga Dituduh akan Menculik Anak-anak Panti Asuhan

"Itu berarti mereka tidak akan bisa melanjutkan serangan," sambung Hodges.

Dia mengatakan Barat perlu mempercepat pengiriman bantuan militer yang dibutuhkan Ukraina untuk menghancurkan pasukan Rusia.

“Jadi ini semacam balapan, sebenarnya. Jika kita memberi Ukraina cukup, di mana mereka bisa hidup lebih lama dari Rusia sampai Rusia mencapai puncaknya, maka dalam penilaian saya, kecuali sesuatu yang berbeda terjadi secara dramatis, itu sekitar 10 hari.”

Rusia menghadapi perlawanan sengit dari pasukan Ukraina. 150 tentara Kremlin tewas semalam di Mariupol.

Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina Ditargetkan Selesai Awal Mei, Zelensky Sebut Moskow Jadi Pemasok Senjata Kyiv

Ukraina mengklaim telah membunuh sekitar 13.500 tentara Rusia dan menghancurkan sejumlah besar peralatan.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengklaim semalam bahwa ratusan helikopter dan tank Rusia telah hancur dalam pertempuran itu.

Di antara yang tewas setidaknya 12 komandan tinggi, termasuk tiga jenderal, dengan yang terbaru tewas seorang komandan mata-mata.

Pasukan Rusia terus menggempur kota-kota Ukraina dari darat maupun udara dan dengan artileri.

Baca Juga: Ada Cara Lain Menyeberangi Jembatan Shiratal Mustaqim Tanpa Lewat di Atasnya, Rasulullah SAW Bocorkan Caranya

Pasukan Moskow telah membuat kemajuan di selatan dengan menduduki wilayah sekitar Kherson, kota besar pertama yang jatuh ke tangan Rusia.

Namun di kota selatan Mariupol, Rusia kehilangan 150 personel serta tank dan kendaraan tempur infanteri menurut data kementerian pertahanan Ukraina.

Ada juga laporan bahwa beberapa anggota angkatan bersenjata Rusia menolak untuk mengikuti perintah.

Mariupol mengalami krisis kemanusiaan terburuk di negara itu, dengan penduduk berjuang untuk mengakses makanan dan pasokan utama, tetapi tetap di bawah kendali Ukraina.  

Baca Juga: Ikuti Jejak V BTS, Jimin Dikonfirmasi Bakal Isi Soundtrack Drama Our Blues

Serangkaian ledakan kuat mengguncang Kyiv Selasa pagi bahkan ketika pembicaraan antara Ukraina dan Rusia akan dilanjutkan.

Setidaknya tiga ledakan besar terdengar di pusat ibu kota dengan asap membumbung tinggi.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah