Perang Dunia III Diyakini telah Dimulai, Joe Biden Dianggap Kikuk Saat Mengumumkan Risiko WW3

- 13 Maret 2022, 10:59 WIB
Putin Kehilangan 3 Jenderal Selama Perang Rusia Ukraina, Pertanda Kesalahan Strategi dari Perang Rusia Ukraina
Putin Kehilangan 3 Jenderal Selama Perang Rusia Ukraina, Pertanda Kesalahan Strategi dari Perang Rusia Ukraina /Reuters

JURNAL PALOPO - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov mengatakan Prresiden Amerika Serikat, Joe Biden melakukan upaya kikuk.

Biden dianggap gugup karena mengumumkan ke dunia internasional bahwa sekarang ada risiko memulai perang dunia ketiga.

Menurut Ryabkov, Rusia tidak pernah mengambil langkah apapun baik secara lisan maupun tertulis yang dapat dianggap sebagai eskalasi.

Baca Juga: Yoon Chang Young Lepas Ciuman Pertama di Drama All of Us Are Dead, Ini Ulasan Lengkapnya

Berbeda dengan Amerika yang justru presidennya sendiri mengungkapkan akan potensi perang dunia ketiga.

"Sementara itu, pejabat tinggi AS berbicara secara terbuka tentang bahaya perang dunia ketiga," kata Ryabkov dikutip dari Trud.ru.

Menurut Ryabkov, upaya Amerika hanya akan mempermalukan dirinya sendiri karena memaksa agendanya ke seluruh komunitas internasional.

Ryabkov juga mengungkapkan bahwa Rusia belum siap untuk membicarakan apa yang ingin diterapkan Amerika pada semua orang.

Baca Juga: Marc Klok Absen Bela Persib Bandung, 11 Kartu Kuning Jadi Masalah

Dia juga mencatat bahwa AS akan menemukan dalih untuk menjatuhkan sanksi anti-Rusia bahkan tanpa operasi khusus angkatan bersenjata Rusia di Ukraina.

Namun, Ryabkov menekankan bahwa kontak dengan Amerika terus berlanjut dan Moskow tidak mengganggu Washington.

Dia juga mencatat bahwa Moskow memperingatkan Washington terhadap langkah-langkah terburu-buru di bidang stabilitas strategis.

Ia juga menunjukkan bahwa Rusia telah menyiapkan daftar sanksi pribadi pembalasan terhadap negara-negara Barat.

Baca Juga: Rusia Surati NASA Terkait Hal Ini, Ribuan Ilmuan Buat Surat Terbuka pada Putin

“Saya tidak akan mengatakan bahwa proposal semacam ini (...) tetap berlaku, namun konfigurasinya telah sepenuhnya berubah.

Ia juga mencatat bahwa tidak ada proses negosiasi antara Moskow dan Washington di Ukraina, karena AS meracuni situasi di banyak platform dialog internasional.

Mantan Perdana Menteri Ukraina, Oleksiy Honcharuk bahkan meyakini perang dunia III telah dimulai.

Menurut Honcharuk, Presiden Rusia, Vladimir Putin akan terus mencoba menyerang negara-negara di Eropa, bahkan mungkin menargetkan Finlandia dan Swedia.

Baca Juga: 'Lemah', Perdana Menteri Inggris Disebut Terlalu Lambat untuk Sanksi Rusia

Negara-negara dengan cepat mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan memberlakukan sanksi keras yang dicirikan sebagai perang ekonomi.

Namun, para pemimpin Barat tidak mau terlibat langsung dalam konflik karena dapat menyebabkan perang dunia III.

Honcharuk mengatakan bahwa negara-negara lainnya sudah dalam bahaya, sehingga perlu secara signifikan lebih keras terhadap Putin.

"Bagi Tuan Putin, dunia Barat, demokrasi adalah korban," kata Honcharuk kepada Newsmax dikutip dari Newsweek.

Baca Juga: Rangkuman 5 Berita Populer Invasi Rusia ke Ukraina, Biden Sebut Perang Dunia 3 Berpotensi Terjadi

"Dan itulah mengapa Putin memulai perang ini, karena dia menyadari bahwa Barat tidak akan berbuat cukup untuk menghentikannya."

Banyak negara telah memberlakukan sanksi yang bertujuan untuk melumpuhkan ekonomi dan menekan oligarki serta elit Rusia yang mungkin memiliki pengaruh atas Putin.

Putin sendiri mengakui ada beberapa masalah dan kesulitan di negaranya, tetapi Rusia akan muncul lebih kuat, dengan peningkatan kemerdekaan dan kedaulatannya.

Saat perang dengan Ukraina mendekati minggu ketiga, para pejabat Ukraina mengkritik penolakan Barat atas permintaan mereka untuk menutup wilayah udara.

Baca Juga: Roman Abramovich Lanjutkan Penjualan Chelsea, Ini Daftar Calon Pembelinya, McGregor Salah Satunya

Langkah yang menurut Washington akan setara dengan bergabungnya AS dalam perang.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah