'Lemah', Perdana Menteri Inggris Disebut Terlalu Lambat untuk Sanksi Rusia

- 13 Maret 2022, 07:36 WIB
Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris dianggap lemah dan lambat dalam sanksi kepada Rusia
Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris dianggap lemah dan lambat dalam sanksi kepada Rusia /Mathew Browne/Unsplash

JURNAL PALOPO - Inggris akan menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara baltik minggu depan.

Pertemuan ini akan membahas cara-cara mereka dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina, termasuk menemukan cara baru untuk mengisolasi ekonomi Rusia.

Pertemuan yang dipimpin Inggris ini akqn dihadiri para pemimpin masing-masing negara diantaranya Denmark, Estonia, Finlandia dan Islandia, Latvia, Lithuania, Belanda, Norwegia, dan Swedia.

Baca Juga: Roman Abramovich Lanjutkan Penjualan Chelsea, Ini Daftar Calon Pembelinya, McGregor Salah Satunya

Para pemimpin dari negara-negara Joint Expeditionary Force diharapkan menyetujui lebih banyak latihan militer di Atlantik Utara dan Laut Baltik serta akan membahas perang di Ukraina dan keamanan energi.

"Keamanan Eropa telah terguncang oleh serangan Rusia di Ukraina, dan bersama mitra kami.

"Kami akan mengambil tindakan untuk memastikan kami muncul lebih kuat dan lebih bersatu dari sebelumnya," kata Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dikutip dari Reuters.

Boris memastikan pihaknya bersama beberapa negara akan bertahan terhadap ancaman Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 13 Maret 2022 untuk Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces

"Kami harus memastikan kami terisolasi dari campur tangan Rusia dan dampak pada pasokan energi, ekonomi, dan nilai-nilai kami," katanya.

Inggris telah memberlakukan sanksi terhadap ratusan individu dan entitas Rusia.

Inggris juga berjanji akan menghapus impor minyak dan melarang perusahaan Rusia meningkatkan utang dan ekuitas di pusat keuangannya.

Sementara itu, Sir Ed Davey, ketua partai Liberal Demokrat mengatakan pemerintah Inggris terlalu lambat dan terlalu lemah pada sanksi terhadap Rusia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 13 Maret 2022 untuk Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo dan Virgo

Sir Ed Davey juga akan mengklaim partai Tories telah lunak terhadap penjahat di No 10, merujuk pada tuduhan bahwa Boris Johnson melanggar undang-undang virus corona.

Itu terjadi setelah pemimpin Lib Dem mengatakan kepada kantor berita PA bahwa Boris memiliki reputasi buruk di panggung internasional.

Sir Ed mengatakan dia tidak memiliki pandangan yang sama dengan pemimpin partai Buruh, Sir Keir Starmer.

Setelah invasi Rusia, Starmer telah meredam permintaannya agar Perdana Menteri mundur karena kisah partygate.

Baca Juga: Liverpool Terancam Kehilangan Mohamed Salah, Trio DJM Siap Hentakkan Liga Inggris

Dalam pidato pada konferensi musim semi Lib Dem di York, Sir Ed akan mendesak kerja sama internasional yang lebih kuat untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh rezim Vladimir Putin.

“Jika kita ingin menghentikan Putin, kita harus mengingat kebenaran sederhana yang ditunjukkan dengan sangat jelas beberapa minggu terakhir ini. Kami lebih kuat ketika kami bertindak bersama, ”katanya dikutip dari The Independent.

“Kita harus berjuang sekarang untuk dunia yang lebih aman dan lebih Liberal itu ....,

“Untuk sanksi yang jauh lebih keras, di mana Pemerintahan Boris Johnson terlalu lambat, dan terlalu lemah," lanjutnya.

Baca Juga: Liverpool Gasak Brighton 2-0, Luis Diaz Cetak Gol dan Salah Tolak Kontrak Baru

Menurut Sir Ed, ini tidak hanya sebagai tanggapan kemanusiaan kepada pengungsi Ukraina, tetapi juga Suriah, Afghanistan dan wilayah perang dan teror lainnya.

Rute visa saat ini untuk orang-orang yang melarikan diri dari perang di Ukraina dibatasi untuk anggota keluarga dari orang-orang yang menetap di Inggris.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Independent Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah