Butuh Data Pergerakan Tentara Rusia, Ukraina Minta Tolong ke Operator Satelit

- 3 Maret 2022, 20:35 WIB
Citra satelit Maxar menunjukkan penumpukan kendaraan dan helikopter Rusia di lapangan terbang di Belarus sebelum invasi ke Ukraina.
Citra satelit Maxar menunjukkan penumpukan kendaraan dan helikopter Rusia di lapangan terbang di Belarus sebelum invasi ke Ukraina. /Maxar Technology

JURNAL PALOPO - Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, mengumumkan sedang mencari kerjasama operator satelit komersial.

Kerjasama ini bertujuan mendapatkan data, terutama dari radar aperture sintetis, tentang pergerakan kendaraan Rusia.

“Kami sangat membutuhkan kesempatan untuk mengamati pergerakan pasukan Rusia, terutama di malam hari ketika teknologi kami sebenarnya buta.

Baca Juga: Ukraina Dituding Sengaja Mengulur Waktu Negosiasi, Menlu Rusia: Mereka Menunggu Instruksi Washington

"Data satelit SAR penting untuk memahami pergerakan pasukan dan kendaraan Rusia di malam hari mengingat awan menutupi sekitar 80 persen wilayah Ukraina selama perang berlangsung," tulis Fedorov dalam surat yang dia posting di Twitter.

Pengusaha Ukraina, Max Polyakov selama panggilan 20 menit dengan wartawan pada Senin malam mengatakan bahwa negaranya sangat membutuhkan data tersebut.

"Dalam satu jam, akan ada serangan ke Kyiv lagi. Kami membutuhkan datanya sekarang," kata Polyakov dikutip dari Arstechnica.

Data yang dia maksud adalah pengamatan real-time yang dilakukan oleh satelit komersial yang terbang di atas Ukraina.

Baca Juga: Beda Nasib Striker Persib Bandung, David da Silva Makin Gacor, Bruno Cantanhede Terpuruk

Polyakov memohon kepada operator satelit ini, terutama perusahaan berbasis Barat yang menjual data kepada pemerintah dan pelanggan swasta.

Ia berharap operator satelit ini mau berbagi data mereka secara bebas dengan salah satu perusahaannya, EOS Data Analytics.

Polyakov mengatakan EOS akan dengan cepat memproses data ini dan memberikan beberapa analisis dasar sebelum mengirim informasi ke Layanan Pertahanan Ukraina dan Kementerian Transformasi Digital.

Menurut Polyakov, EOS memiliki kemampuan untuk membedakan dengan cepat antara 18 jenis kendaraan militer Rusia yang berbeda.

Baca Juga: Investigasi Selesai, 'Burung Besi' F-35A Korea Selatan Dipaksa Mendarat Darurat oleh Burung Asli

"Saat ini, kita perlu memiliki kecerdasan ini. Setiap malam, kami dibombardir, dan pada malam hari kami buta. Kami butuh data ini, tolong."

Polyakov mencatat bahwa dalam beberapa hari terakhir, perusahaan komersial telah merilis citra satelit resolusi tinggi ke domain publik untuk menunjukkan kemampuan mereka.

Meskipun hal ini mengesankan, dia mengakui, rilis tersebut lebih berguna untuk tujuan hubungan masyarakat daripada untuk memberikan informasi yang dapat ditindaklanjuti kepada militer Ukraina.

Data yang sering ditampilkan juga biasanya sudah lewat dua atau tiga hari.

Baca Juga: Persib Bandung Ulang Momen Hancurkan Persija, Tragedi 2019 Kembali Terjadi

"Kami tidak perlu tahu di mana tank Rusia dua hari lalu," katanya.

Dia juga menyebutkan perlunya jenis kecerdasan khusus yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir seperri data dari radar aperture sintetis, atau SAR, satelit. 

Keuntungan utama dari satelit SAR adalah mereka dapat mengumpulkan data pada siang dan malam hari dan melalui tutupan awan.

Polyakov meminta Planet Labs, Maxar Technologies, Airbus, SI Imaging Services, SpaceView, BlackSky, Iceye, Capella, dan perusahaan lain yang dapat menyediakan data yang dibutuhkan.

Baca Juga: Produsen Minuman Beralkohol Stop Ekspor, 'Orang Rusia Tidak akan Bertahan Tanpa Minum Bir Ceko'

Ini adalah perang besar pertama di mana citra satelit yang tersedia secara komersial telah berperan penting dalam menyediakan informasi tentang pergerakan pasukan, pembangunan militer di negara-negara tetangga, arus pengungsi, dan banyak lagi.

Data seperti ini sebelumnya dimiliki dan sebagian besar dikumpulkan oleh segelintir negara.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Ars Technica


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah