Investigasi Selesai, 'Burung Besi' F-35A Korea Selatan Dipaksa Mendarat Darurat oleh Burung Asli

- 3 Maret 2022, 18:11 WIB
Pesawat F-35A Korea Selatan terpaksa mendarat darurat akibat seekor burung masuk ke saluran udara
Pesawat F-35A Korea Selatan terpaksa mendarat darurat akibat seekor burung masuk ke saluran udara /Lockheed Martin

JURNAL PALOPO - Pesawat tempur siluman F-35A milik Korea Selatan terpaksa melakukan pendaratan darurat.

Insiden ini terjadi pada Januari hanya karena serangan burung yang menyebabkan kerusakan internal.

Militer Korea Selatan menyelesaikan penyelidikan selama dua bulan atas insiden pada 4 Januari tersebut.

Baca Juga: Persib Bandung Ulang Momen Hancurkan Persija, Tragedi 2019 Kembali Terjadi

Angkatan Udara mengatakan seekor elang seberat 10 kilogram menabrak saluran udara kiri pesawat.

Burung itu menembus sekat ke ruang senjata dan menyebabkan kerusakan pada saluran hidrolik dan kabel catu daya yang mempengaruhi sistem navigasi dan operasi landing gear.

Insiden itu terjadi ketika pesawat tempur F-35A melakukan penerbangan ketinggian rendah untuk memasuki lapangan tembak untuk misi penembakan udara-ke-darat.

Pesawat temput F-35A lepas landas dari pangkalan udara di Cheongju, 140 kilometer selatan Seoul.

Baca Juga: Produsen Minuman Beralkohol Stop Ekspor, 'Orang Rusia Tidak akan Bertahan Tanpa Minum Bir Ceko'

Segera setelah insiden itu, Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) membentuk tim investigasi gabungan.

Tim ini terdiri dari 12 ahli Korea Selatan dan 14 pejabat AS dari pemerintah, Angkatan Udara, dan perwakilan dari Lockheed Martin.

Penyelidik telah memeriksa perekam penerbangan pesawat tempur, data radar kontrol lalu lintas udara dan pernyataan dari pilot untuk memverifikasi penyebab pendaratan darurat.

Angkatan Udara berencana untuk melanjutkan operasi jet F-35A pada hari Senin setelah berminggu-minggu penangguhan.

Baca Juga: Cerita Lain Dibalik Kemenangan Persib Bandung atas Persija, Luizinho Passos: Terimakasih Semuanya

Penyelidik juga mengumumkan hasil penyelidikan terpisah terhadap kecelakaan pesawat tempur KF-5E yang mematikan pada 11 Januari.

Ditemukan dua lubang kecil di pipa bahan bakar yang menyebabkan kebocoran sehingga mesin pesawat tempur berusia puluhan tahun terbakar saat lepas landas.

Pilot KF-5A meninggal setelah jet menabrak gunung di Hwaseong, sekitar 40 kilometer selatan Seoul.

"Lubang-lubang itu diduga disebabkan oleh korosi," kata seorang pejabat Angkatan Udara kepada wartawan dikutip dari Yonhap.

Baca Juga: Rusia Laporkan hampir 500 Tentaranya Tewas, Zelensky Ungkap Jumlah Sebenarnya 18 Kali Lebih Banyak

Staf pemeliharaan tampaknya gagal menemukan lubang di dalam pesawat karena mereka biasanya memeriksa pesawat tempur dengan mata telanjang.

Setelah kecelakaan itu, Angkatan Udara memeriksa kondisi keselamatan semua KF-5E dan pipa bahan bakarnya untuk mencegah terulangnya kembali.

Rencananya, pengoperasian KF-5E akan dilanjutkan minggu depan.

Sementara itu, Angkatan Udara baru-baru ini merekomendasikan pemerintah untuk memberikan perintah pelayanan kepada pilot yang meninggal dari pesawat tempur yang jatuh serta pilot F-35A.

Baca Juga: Spesialis Super Sub dan Pembeda Skuat Bali United, Muhammad Rahmat: Kami Hormati Semua Tim

Pada akhir Januari, Angkatan Udara Korea menyelesaikan penyebaran 40 pesawat tempur penghindar radar F-35A.

Pengerahan 40 jet pada awalnya ditetapkan untuk akhir tahun lalu, tetapi tertunda sebagian besar karena pandemi COVID-19.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah