Biden Peringatkan Zelensky, Perang Rusia-Ukraina Bisa Pecah di Bulan Februari

- 28 Januari 2022, 16:02 WIB
Infanteri perang Rusia BMP-3 di dekat perbatasan Ukraina
Infanteri perang Rusia BMP-3 di dekat perbatasan Ukraina /Dok. Reuters/Sergey Pivovarov/

Amerika Serikat menanggapi dengan sebuah surat pada hari Rabu, menolak permintaan itu sambil menangani beberapa kekhawatiran yang berpotensi diselesaikan.

Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan pada hari Senin untuk membahas tindakan Rusia atas memusatkan pasukannya yang dapat menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.

AS juga telah memperingatkan sanksi jika Rusia menyerang Ukraina, yang akan menargetkan pejabat tinggi dan industri.

Pejabat senior AS mengatakan jika Moskow tidak mau bekerja sama, Jerman kemungkinan tidak akan mengizinkan Nord Stream 2, pipa gas baru dari Rusia, untuk memulai operasi.

Baca Juga: Punya Striker Tumpul, Persib harusnya Tidak Melepas Ronaldo Kwateh, Pangerang Biru Menyesal?

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan Ukraina kini telah berubah menjadi mainan di tangan NATO dan Amerika Serikat.

Medvedev juga menyebut Ukraina kini digunakan sebagai instrumen tekanan geopolitik di Rusia dan China.

"Ukraina, sayangnya, kini telah berubah sampai batas tertentu, menjadi mainan di tangan NATO dan, di atas segalanya, tentu saja, Amerika Serikat karena Ukraina digunakan sebagai instrumen tekanan geopolitik di Rusia, juga di China," kata Medvedev dalam wawacara dengan media Rusia, dikutip dari Sputnik News via Pikiran-rakyat.com, Jumat, 28 Januari 2022.

Medvedev juga mengatakan Volodymyr Zelensky sebagai presiden Ukraina kemungkinan akan mengarah pada kehancuran negara tersebut.

Baca Juga: Duel 13 vs 1 Gol, Persib Bandung Pamer Pertahanan Terbaik, Persikabo Punya Predator

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat The Week Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah