Tonga Dalam Krisis Usai di Amuk Tsunami, Negara-negara Lain Bergerak Membantu

- 20 Januari 2022, 08:21 WIB
Tonga dilanda tsunami akibat letusan gunung berapi.
Tonga dilanda tsunami akibat letusan gunung berapi. /Kolase

 

JURNAL PALOPO - Letusan gunung berapi dalam lautan yang terjadi pada 15 Januari 2022, sore hari waktu setempat mengakibatkan terjadinya tsunami dan melumpuhkan jalur komunikasi di wilayah Tonga.

Bahkan akibat letusan gunung bawah laut itu, membuat wilayah setempat gelap karena abu vulkanik.

Terlebih kabel bawah laut yang menghubungkan Tonga dan dunia luar itu terputus. Akibatnya komunikasi antar negara mengalami gangguan.

Baca Juga: Tagar Rene Out Tak Berhenti! Ini 3 Opsi Pengganti Robert Alberts di Persib Bandung, Ada Nama Sang Mantan

Salah satu yang mengalami kerusakan parah akibat tsunami yakni terletak di Pelabuhan ibu kota Nuku'alofa di pulau utama Tongatapu.

Bahkan banyak bangunan dekat pantai sudah rata dengan tanah. Letusan gunung berapi bawah laut itu dirasakan hingga Samoa dan Fiji.

Kejadian yang melanda Tonga, akhirnya membuat negara-negara bergegas untuk membantu.

Jepang bersiap untuk menawarkan dana dan bantuan lainnya dan kapal Angkatan Laut Selandia Baru akan tiba dengan pasokan penting.

Baca Juga: Jedah Kompetisi Liga 1, Sejumlah Pemain Pilih Tinggalkan Robert Rene Alberts, Evaluasi Bakal Terjadi

Krisis mengancam Tonga yang dilanda tsunami saat negara-negara bergegas membantu

Sementara bantuan akan tiba melalui udara, dikarenakan negara tersebut dilapisi oleh abu vulkanik.

Tonga akan baru menerima penerbangan dari Australia
dan Selandia Baru mulai Kamis, 20 Januari 2022.

Sementara dari negara lain seperti Tokyo, akan memberi bantuan dana pada Tonga senilai $1 juta (¥114 juta) atau sekitar Rp14 miliyar.

Baca Juga: Raih Hasil Buruk Kontra Persikabo? Persib Siap Ulangi Kenangan Pahit Robert Alberts bersama Arema FC

Tak hanya berupa dana, kebutuhan pokok seperti air minum dan pasokan bantuan lainnya juga akan segera disumbangkan untuk Tonga.

Sementara untuk dua kapal Angkatan Laut Selandia Baru akan tiba di Tonga pada Jumat membawa pasokan air.

Peristiwa letusan dan tsunami di Tonga, kejadian yang tak dapat diprediksi pemerintah setempat bahkan terbilang bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Air asin dan abu vulkanik dari tsunami dan letusan gunung mencemari sumber air minum setempat.

Baca Juga: 3 Jenis Pelukan yang diberi Pria Menunjukkan Perasaannya, Anda Harus Paham

“Mengamankan akses ke air minum yang aman adalah prioritas mendesak yang penting, karena ada peningkatan risiko penyakit seperti kolera dan diare,” kata Katie Greenwood, kepala delegasi Pasifik untuk Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, seperti dilansir dari japantimes.

Gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai meletus di ledakan yang terdengar 2.300 kilometer jauhnya di Selandia Baru bahkan mengirimkan gelombang tsunami melintasi Samudra Pasifik.

Kepala ilmuwan James Garvin di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, mengatakan kekuatan letusan diperkirakan setara dengan lima hingga 10 megaton TNT.

Adapun kekuatan ledakan gunung lebih dari 500 kali bom nuklir yang dijatuhkan Amerika Serikat saat Perang Dunia II.

Baca Juga: Baru 2 Laga, Striker Persib Bandung Bruno Cantanhede Mulai Tak Nyaman di Liga 1, Ada Apa?

Ada sekitar 250.000 liter air dengan kapasitas diproduksi 70.000 liter lagi per hari akan diberikan Tonga.

Negara dan lembaga lain termasuk PBB sedang menyusun rencana untuk membantu.

Bantuan akan berdatangan pada Tonga. Kejadian tsunami yang menghancurkan wilayah setempat, mengakibatkan krisis mengancam.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah