Dijelaskan jika umur mesin Su-35 yang berjenis AL-41F1S harus dibongkar setelah mencapai masa 500 jam.
Dengan begitu, negara pengguna mesti merogoh kocek lebih dalam hanya untuk biaya perawatan operasional yang mahal.
Kelayakan terbang Su-35 ditentukan dari biaya perawatan yang sangat besar, ditakutkan jet tempur ini akan grounded (tak bisa terbang) karena faktor perawatan.
Belum lagi dari umur mesin yang rendah maka Su-35 disebabkan adanya memiliki unit vektor dorong 3 arah untuk meningkatkan kemampuan manuver.
Baca Juga: Rumor Transfer MotoGP: Honda Mati-matian Dekati Joan Mir, Apakah Marc Marquez akan Diganti?
Jika seandainya Indonesia benar jadi membeli Su-35 maka bisa saja masalah biaya perawatan akan menimpanya.
Ditambah lagi dari biaya operasional per jam terbang di Su-35 cukuplah mahal walaupun harga per unitnya sangatlah murah.
Dan belum lagi dari teknologi radar yang masih PESA membuat Su-35 masih tertinggal dari para pesaingnya.***