Selain itu, Duta Besar Prancis untuk Indonesia Corinne Breuzé juga menjanjikan kolaborasi antara produsen Rafale Dassault dan perusahaan dirgantara milik negara PT Dirgantara (PTDI).
Selain dua pesawat tersebut, Prabowo juga telah melakukan negosiasi dengan Austria pada Juli 2020 untuk pengadaan 15 pesawat tempur Typhoon Tranche 1.
Indonesia disebut telah menandatangani letter of intent untuk mengakuisisi 36 jet tempur Rafale dari Prancis.
Letter of intent dilaporkan ditandatangani saat kunjungan ke Jakarta oleh Florence Parly, Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis, pada 7 Juni 2021.
Baca Juga: Disalip di F-35, Disalip Pula di Jet Tempur Rafale, Apakah Indonesia hanya Sebatas Keingingan Saja?
Pada Januari 2020 lalu, Menhan Prabowo berkunjung ke Paris, sehingga potensi Indonesia mengakuisisi jet tempur Rafale Prancis semakin terbuka lebar.
Pembiayaan akuisisi akan serupa dengan yang diusulkan oleh Prancis ke Mesir yaitu pinjaman yang dijamin sebesar 80 persen dari total nilai kontrak.
Sebagai penegasan Rafale akan dibeli Indonesia, akun instagram Kementerian Pertahanan Indonesia @kemhanri mempublish foto jet tempur Prancis ini sedang melaksanakan Air Refueling menggunakan A400M yang juga dibeli Indonesia.
Diketahui, kedatangan Rafale kelak bakal digunakan untuk memperkuat barisan tempur Indonesia di Natuna.