Imbas Perpanjangan Lockdown di Malaysia, 7 Ribu Lebih WNI Dideportasi

- 12 Juni 2021, 14:14 WIB
Ilustrasi WNI yang Dideportasi Malaysia Akibat dari Imbas Perpanjangan Masa Lockdown di Negara Tersebut/Pixabay/Gerd Altmann/
Ilustrasi WNI yang Dideportasi Malaysia Akibat dari Imbas Perpanjangan Masa Lockdown di Negara Tersebut/Pixabay/Gerd Altmann/ /

JURNAL PALOPO – Malaysia mendeportasi 7,2 ribu Warga Negara Indonesia (WNI) untuk dipulangkan ke negara asalnya.

Warga Indonesia yang dideportasi ialah orang-orang yang paling rentan terkena virus Covid-19, diantaranya termasuk perempuan dan anak-anak.

Dilaporkan Reuters, puluhan ribu warga Indonesia tersebut juga tidak memiliki dokumen untuk bekerja di Malaysia, khususnya di sektor perkebunan, konstruksi, dan manufaktur.

Baca Juga: Ironi, Guru Ngaji di Sidoarjo Sodomi 25 Santri dengan Dalih Diajarkan Mengaji

Selain Indonesia, jutaan pekerja tak berdokumen itu juga berasal dari berbagai negara seperti Myanmar, Nepal, dan Bangladesh.

Selama pandemi masih berlangsung, otoritas Malaysia telah berjanji untuk memberantas dan mendeportasi jutaan migran yang tidak berdokumen lengkap.

Dirangkum Channel News Asia, kementerian luar negeri Malaysia enggan memberikan komentarnya perihal pendeportasian ribuan warga Indonesia.

Namun beberapa informasi mengatakan bahwa rencana pendeportasian itu telah ada sejak Malaysia lockdown total untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Liverpool Incar 3 Pemain Inter Milan, Roberto Gagliardini, Lautaro Martinez hingga Nicolo Barella

Pendiri Migrant Care, Wahyu Susilo mengungkapkan pihak otoritas Malaysia sedang berjuang untuk memastikan bantuan sosial kepada seluruh warga di Malaysia.

Wahyu berkata Malaysia tidak mempunyai upaya mitigasi khusus usai pendeportasian terhadap jutaan migran asal luar negeri.

Mendengar hal tersebut, Indonesia sedang bersiap untuk menerima ribuan warganya yang dideportasi dari Malaysia.

Ini merupakan imbas dari perpanjangan lockdown total di Malaysia, sebab sejauh ini negara tersebut sedang menderita wabah virus Covid-19 terparah sepanjang masa.

Baca Juga: Profil Cristian Romero, Bek Atalanta Rebutan Liverpool dan Manchester United di Bursa Transfer

Bulan lalu, Malaysia mencapai rekor tertinggi dalam kasus serta kematian akibat Covid-19 dan terbanyak per kapitanya di Asia Tenggara.

Malaysia memperpanjang masa lockdown-nya karena munculnya klaster Idul Fitri yang saat ini merajalela di kalangan penduduknya.

Antrean panjang pembelian BTS Meal yang terjadi di Malaysia juga menjadi permasalahan Covid-19 baru sampai membuat tim medis di sana merasa marah.

Ismail Sabri Yaakob selaku Menteri Senior Pertahanan Malaysia mengatakan bahwa keputusan untuk memperpanjang masa lockdown dikarenakan jumlah kasus harian masih terus naik.

Baca Juga: Rumor Transfer Liga Inggris, Liverpool Siap Bajak Cristian Romero dari Atalanta

Semua sektor ekonomi tetap diizinkan beroperasi, sedangkan lintas distrik dan antar negara bagian, serta kegiatan sosial, olahraga, sampai pendidikan tetap dilarang untuk sementara waktu.

Jika tahap pertama sukses mengurangi jumlah kasus Covid-19 harian, maka saat memasuki tahap kedua, Malaysia akan melonggarkan kebijakannya.

Perkembangan jumlah kasus Covid-19 akan ditinjau dalam penilaian resiko dari Kementerian Kesehatan Malaysia.

Saat ini, Sabtu, 12 Juni 2021, jumlah total Covid-19 di Malaysia mencapai 646 ribu kasus, sementara yang meninggal mencapai 3,768 ribu kasus.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah