Khawatir dengan Kasus Pembekuan Darah, Korsel Stop Vaksinasi Vaksin AstraZeneca

- 8 April 2021, 10:01 WIB
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19 /unsplash/

JURNAL PALOPO - Regulator pengobatan di Eropa dan Inggris menemukan kemungkinan adanya hubungan antara vaksin virus corona AstraZeneca dengan laporan kasus pembekuan darah di otak.

Sekelompok penasehat pemerintah Inggris mengatakan bahwa jika memungkinkan, sebaiknya tidak memberikan vaksin kepada mereka yang berusia di bawah 30 tahun.

Lebih dari selusin negara di eropa telah menangguhkan penggunaan vaksin setelah adanya laporan kasus pembekuan darah pada beberapa penerima vaksin.

Baca Juga: Begini Hukum Mengonsumsi Kepiting Menurut MUI dan Masing-masing Mazhab

Baca Juga: Liga Italia: Juventus Raup Tiga Poin Saat Menjamu Napoli, Ronaldo Sumbang 1 Gol

European Medicines Agency (EMA) dalam pernyataannya mengatakan bahwa pihaknya telah mengingatkan kepada para profesional perawatan kesehatan dan orang-orang yang menerima vaksin untuk tetap waspada terhadap kemungkinan kasus pembekuan darah yang sangat langka dikombinasikan dengan rendahnya tingkat trombosit darah yang terjadi dalam 2 minggu setelah vaksinasi.

"Sejauh ini, sebagian besar kasus yang dilaporkan terjadi pada wanita di bawah usia 60 tahun dalam waktu 2 minggu setelah vaksinasi," menurut pernyataan EMA.

Pada awal april, EMA telah menerima laporan dari 169 kasus pembekuan darah otak setelah 34 juta dosis telah diberikan di Wilayah Ekonomi Eropa, menurut Sabine Straus, ketua komite keamanan EMA.

Sebagai perbandingan, empat dari 10.000 wanita akan mengalami pembekuan darah karena menggunakan kontrasepsi oral.

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x