Positif Terinfeksi Covid-19, Seekor Anjing di Carolina Selatan Disuntik Mati

19 Juli 2020, 13:12 WIB
Ilustrasi anjing. //Unsplash/Alvan Nee

JURNALPALOPO.COM - Seekor anjing di Hong Kong dilaporkan positif terinveksi virus Corona (COVID-19) beberapa waktu lalu. Hal itu memunculkan pertanyaan mengapa hewan tersebut bisa tertular.

Semenjak pandemi covid-19 ini banyak sekali kerugian yang dialami orang seluruh dunia baik kerugian material maupun kerugian non material.

Di Carolina Selatan, Amerika Serikat (AS), satu keluarga mengambil keputusan yang sulit bagi mereka.

Baca Juga: Alatnya Patah dan Tersangkut di Hidung, Bocah 1,5 Tahun Tewas Usai Tes Swab Covid-19

Anjing peliharaan mereka harus disuntik mati setelah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Langkah ini diambil agar virus corona SARS-CoV-2 tidak menular ke manusia di sekitarnya, seperti yang dituturkan oleh Universitas Clemson.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NZ Herald, anjingmereka dikabarkan positif usai dites oleh kepala Livestock Poultry Health (LPH) Clemson, dr. Boyd Parr.

Dokter hewan swasta ini mengetes anjing berumur 9 tahun tersebut usai salah satu anggota keluarga itu dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Mengejutkan, Palestina Hilang dari Google Maps dan Apple Map

Ketika mengecek kesehatannya, ternyata anjingpeliharaan mereka berada dalam kondisi kronis.

Artikel ini sebelumnya telah ditayangkan oleh Pikiran-Rakyat.com dengan judul Seekor Anjing Peliharaan Disuntik Mati karena Positif Terinfeksi Virus Corona Covid-19.

Inilah yang menjadi pertimbangan untuk melakukan penyuntikan mati atau euthanasia.

Hasil konfirmasi positif dikeluarkan Laboratorium Layanan Kedokteran Hewan Nasional USDA pada Kamis 9 Juli 2020 lalu.

Baca Juga: Rudal Super Duper AS Jadi Pesaing China dan Rusia

Kasus terinfeksinya anjing ini kemudian diselidiki lebih lanjut oleh LPH Clemson bersama USDA, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS(CDC), dan DHEC.

"Berdasarkan pengetahuan sekarang, tak ada bukti peliharaan punya andil yang besar dalam penularan SARS-CoV-2 ke manusia," kata dr. Boyd.

"Tetap saja menjauhi kontak erat dengan peliharaan atau hewan lain jauh lebih baik," lanjutnya.

"Ini seperti apa yang dilakukan kepada manusia jika mereka terinfeksi Covid-19 untuk melindungi diri dari paparan virus sesuai rekomendasi CDC," jelas dia.

Baca Juga: Polisi Ungkap Penyebab Kematian WNA Predator 305 Anak di Bawah Umur

Laporan serupa juga muncul ke permukaan di tengah pandemi Covid-19 di Australia.

Dokter hewan di Sydney, Sam Kovak mendapat permintaan untuk melakukan suntik mati dari sejumlah kliennya.

Mereka kebanyakan khawatir hewan peliharaan menyebarkan virus dan membahayakan anggota keluarga lain.

Kasus seperti ini, kata Sam, semakin banyak lantaran mereka masih belum yakin virus tak ditularkan lewat hewan peliharaan.

Baca Juga: Ahli Virologi Tiongkok Ungkap Fakta Soal Virus Corona

"Orang-orang itu sangat histeris dengan virus sehingga mereka mempertimbangkan euthanasiauntuk melindungi keluarga mereka," ungkap dr. Sam.

Ia menjelaskan infeksi virus corona pada anjingpeliharaan memang cukup umum terjadi di dunia saat ini.

"Virus corona pada anjing memang sangat umum dan sangat menular, tetapi biasanya hanya menyebabkan gangguan pencernaan sedang seperti diare dan muntah," terang Sam.

Namun, tak ada kasus manusia yang terinfeksi virus dari hewan. Mutasi bisa memungkinkan hal ini, tetapi selama seratus tahun pemantauan, kondisi tersebut tak terjadi pada virus corona di anjingmaupun kucing," pungkasnya dalam situs Southern Cross Vet.***

Penulis : (Mahbub Ridhoo Maulaa )

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler