Harapan Rusia Ada di Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah: Penting Menjaga Stabilitas Pasar

18 Maret 2022, 07:29 WIB
Uni Emirat Arab tolak permintaan Amerika Serikat, dan siap jaga stabilitas pasar /Pixabay/MahiS3010/

JURNAL PALOPO- Mendapatkan sanksi dari sejumlah negara Barat. Uni Emirat Arab justru ingin bekerjasama dengan Rusia. 

Saat Rusia disanksi dari berbagai negara barat, dengan tujuan agar invasi yang dilakukan ke Ukraina segera dihentikan. 

Pada Kamis 17 Maret 2022, Uni Emirat Arab justru menjelaskan ingin bekerjasama dengan Rusia dalam meningkatkan keamanan energi global. 

Baca Juga: Sebut Putin Sebagai Penjahat Perang, Pejabat Rusia Tunjukkan 'Ludah' Biden untuk Dijilat Sendiri

Kabar yang mungkin saja, menantang aksi yang dilakukan Amerika Serikat dan negara barat lainnya. 

Hal ini telah di benarkan oleh Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan di Moskow, Rusia. 

Seperti yang diketahui sejak Invasi Rusia ke Ukraina, sanksi sejumlah negara barat, telah mengganggu pasar energi global. 

Hal tersebut, buat Uni Emirat Arab dan Arab Saudi soroti eksportir energi Teluk, lantaran konsumen mencari pasokan untuk menggantikan minyak Rusia. 

Baca Juga: Dibocorkan di TV Pemerintah, Rusia akan Ekspansi ke 3 Negara NATO, Laut Baltik Mau Dikuasai

Di kutip Jurnal Palopo dari Al Arabiya, Produsen OPEC Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sejauh ini menolak permintaan Amerika Serikat, untuk gunakan kapasitas produksi cadangan mereka. 

Hal tersebut merupakan langkah untuk membantu menahan harga minyak, dengan mengatakan mereka berkomitmen pada pakta produksi di bawah aliansi OPEC+, yang mencakup Rusia.

Dalam sebuah konferensi pers, Menteri Uni Emirat Arab menyatakan jika sangat penting untuk menjaga stabilitas pasar. 

"Penting untuk menjaga stabilitas pasar energi dan makanan,"ungkap Sheikh Abdullah. 

Baca Juga: 7 Masjid Bersejarah di Ukraina, Ada yang Dikabarkan Dihancurkan Rusia

Lebih lanjut, Sheikh Abdullah juga menjelaskan jika sampai saat ini Uni Emirat Arab masih membuka jalan bagi negara-negara yang ingin melakukan mediasi terkait krisis di Ukraina. 

"Kami menyambut semua upaya mediasi dalam krisis Ukraina. Uni Emirat Arab siap untuk terlibat dengan para pihak untuk memperkuat peluang bagi resolusi damai,"kata Sheikh Abdullah.

Sebelumnya, Uni Emirat Arab abstain dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB yang diveto oleh Moskow, mengutuk invasi Ukraina. 

Baru-baru ini, Sheikh Abdullah menjelaskan akan membahas Iran, Suriah dan Irak selama pembicaraannya di Moskow, yang langsung mendapat dukungan dari negara Teluk Arab. 

Baca Juga: Tak Peduli dengan Sanksi, Vladimir Putin Yakin Rusia Capai Tujuan di Ukraina

Dalam pembicaraan tersebut, negara Arab mendesak kekuatan global untuk mengatasi kekhawatiran regional atas program rudal balistik Iran dan jaringan proksi, termasuk di Yaman, Irak dan Lebanon.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler