PLTN Zaporizhzhia Ditembaki, Ukraina dan Rusia Saling Ancam Menggunakan Nuklir, Amerika Woles

4 Maret 2022, 08:14 WIB
Rudal Iskander berkemampuan nuklir //defense-studies.blogspot.com

JURNAL PALOPO - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia mengancam balik ancaman nuklir karena ditembaki oleh senjata berat Rusia.

Pernyataan ini dibuat oleh Juru Bicara NPP Zaporizhzhia, Andrii Tuz di Telegram.

“Kendaraan militer Rusia menembaki PLTN Zaporizhzhia. Ada ancaman nuklir nyata di salah satu pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa," katanya dikutip dari Ukrinform.

Baca Juga: Rusia-Ukraina Belum Mencapai Kesepakatan, Perundingan hanya Menghasilkan Koridor Kemanusiaan

"Kami menuntut musuh berhenti menembaki unit pembangkit listrik PLTN Zaporizhzhia dengan senjata berat!” kata Tuz menekankan.

Pada 3 Maret 2022, lebih dari 100 kendaraan militer memasuki Enerhodar. 

Kota ini telah dipertahankan oleh lebih dari 20.000 orang selama beberapa hari. 

Direktur Badan Intelijen Asing Rusia, (SVR) Sergei Naryshkin mengatakan bahwa pihaknya mengetahui bahwa Ukraina sedang mengerjakan pembuatan senjata nuklir.

Baca Juga: Usai Sikat Persija Jakarta, 3 Wonderkid Persib Bandung Dipanggil Timnas

Pernyataan Naryshkin dipublikasikan di situs web Badan Intelijen Asing Rusia.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Ukraina telah mempertahankan potensi teknis untuk membuat senjata nuklir.

Naryshkin mengatakan bahwa peluang ini untuk Ukraina jauh lebih tinggi daripada Iran atau Korea Utara.

Menurutnya Naryshkin, pembuatan senjata nuklir Ukraina tidak hanya diketahui Rusia, tetapi juga Amerika Serikat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 4 Maret 2022 untuk Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius dan Pisces

Naryshkin menambahkan bahwa Amerika tidak hanya tidak mengganggu pelaksanaan rencana ini, tetapi juga siap membantu Ukraina.

Naryshkin juga mengatakan bahwa semakin sukses operasi di Ukraina, semakin kuat histeria Amerika Serikat dan NATO di Eropa.

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Minggu memerintahkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi sebagai bentuk tanggapan atas sanksi Barat terhadap Rusia.

Pada hari Senin, pasukan rudal nuklir Rusia dan armada Utara dan Pasifik ditempatkan pada tugas tempur yang ditingkatkan.

Baca Juga: Pantas Amerika Tenang-tenang, Ukraina Ternyata Punya Senjata yang Sama Dengan Rusia, WW3 Bisa Terjadi

Amerika Serikat sendiri masih belum melihat adanya gerakan pasca ancaman nuklir Rusia dan menganggapnya hanya gertakan.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Al Arabiya RT ukrinform

Tags

Terkini

Terpopuler