China Intip-intip Proyek KF-21 Boramae, Jet Tempur yang Ternyata Punya Masalah Bagi Indonesia

5 Januari 2022, 10:32 WIB
KF-21 Boramae Indonesia /KAI

JURNAL PALOPO - Jet tempur KF-21 Boramae yang merupakan kerjasama Indonesia dan Korea Selatan menarik perhatian dunia saat dilaunching pada April 2021 lalu.

Tak terkecuali negara dengan kekuatan militer terbesar ketiga di dunia, China yang diam-diam memantau perkembangan jet tempur KF-21 Boramae.

 

Sejak dimulainya proyek KF-21 Boramae pada tahun 2015 lalu, China tak banyak komentar karena negara tersebut juga sedang mengembangkan jet tempur siluman buatan sendiri yakni J-20.

Baca Juga: Info Transfer Terbaru, Persija Jakarta Gaet Irfan, PSM Makassar Balikan Ferdinand Sinaga

Tetapi ternyata China secara diam-diam memata-matai perkembangan bahkan tahu jika prototipe dari jet tempur KF-21 Boramae telah jalani berbagai tes darat.

KF-21 Boramae merupakan proyek bersama yang dikembangkan Korea Selatan dan Indonesia dengan biaya pengembangan sebesar 8,8 triliun won sejak tahun 2015.

Di dalam proyek pengembangan Kf-21, Indonesia menanggung 20 persen dana proyek atau sekitar 1,7 triliun won, sementara Korea Selatan menanggung selebihnya.

Dana yang digelontorkan Indonesia tersebut untuk mendapatkan satu unit pesawat tempur KF-21 Boramae dari Korea Selatan dan transfer teknologi untuk dapat memproduksi 48 unit pesawat tempur generasi berikutnya di dalam negeri.

Baca Juga: Layangan Putus Versi Horor, Susuk Sang Pelakor Penakluk Suami Orang

Akan tetapi, dalam prosesnya, Indonesia sempat menunda pelunasan biaya tersebut sejak semester kedua tahun 2017.

Presiden Jokowi pada 2018 berkunjung ke Seoul dan meminta perundingan kembali terkait biaya proyek KF-21 Boramae ke pemerintah Korea Selatan.

Dikutip dari Zonajakarta.com dari KBS, menurut Badan Administra Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) pada hari Senin, 15 November 2021, biaya proyek dipangkas dari 8,6 truliun won ke 8,1 triliun won.

Dengan turunnya biaya proyek, maka Investasi Indonesia ke proyek tersebut juga turun dari 1,7 triliun won menjadi 1,6 triliun won.

Baca Juga: Cuitanya Ramai di Media Sosial, Ferdinand Hutahaean Klarifikasi dan Bilang Itu Dialog Imajiner

Sebagaimana telah dilaporkan Zonajakarta.com, peneliti penerbangan militer, penulis buku, dan reporter berita China mengumumkan unggahan penting soal jet tempur KF-21 Boramae.

"Menurut @ROKArmedForces: '2022 akan menjadi tahun paling krusial bagi KF-21 Boramae karena dijadwalkan untuk melakukan penerbangan pertamanya.

Sejak peluncuran pesawat prototipe pertama tahun lalu, beberapa prototipe KF-21 telah menjalani berbagai tes darat'," tulisnya lewat akun Twitter @RupprechtDeino pada 2 Januari 2022.

Mengutip dari Yonhap, uji pertama KF-21 dijadwalkan akan dilaksanakan pada tahun ini dan seluruh pengembangan rampung pada 2026 mendatang.

Baca Juga: Boroknya Terbongkar, Ini Alasan Indonesia, Mesir dan Aljazair Stop Kesepakatan Datangkan Su-35 Rusia

"Uji terbang pertama dijadwalkan pada 2022, dengan seluruh pengembangan diharapkan selesai pada 2026. Korea Selatan berencana untuk mengerahkan 120 unit KF-21 pada 2031," jelasnya.

Meski telah dirancang dengan baik dan jadwal telah tersusun, namun ada malasah serius yang harus dihadapi Indonesia.

Salah satu teknologi fitur khusus di KF-21 Boramae yakni sistem pengisian bahan bakarnya yang lumayan canggih akan menjadi masalah bagi Indonesia.

Ini karena KF-21 Boramae memiliki teknik pengisian bahan bakar aerial refuelling receptacle ARR (pengisian bahan bakar di udara).

Baca Juga: Kabar Buruk! Bali United Ditinggal Stefano Cugurra Teco ke Brazil, Persebaya Surabaya Siap Menang Lagi

Sistem ini memungkinkan KF-21 akan menggunakan menggunakan teknologi boom pada saat pengisian bahan bakar.

Titik masalahnya adalah saat ini Indonesia masih mengandalkan pengisian bahan bakar di udara menggunakan teknik aerial refueling drogue dari KC-130.

Tentunya ini ini akan menyulitkan Indonesia, terlebih jika A400M pesanan Indonesia difungsikan masih menggunakan teknik aerial refueling drogue.

Satu-satunya cara agar ini bisa diatasi adalah memodifikasi KF-21 menggunakan teknik aerial refueling drogue probe.

Walau demikian, kemampuan KF-21 seperti memiliki ruang senjata internal, berkemampuan supersonik, desainnya yang tersembunyi, dan kecanggihan avionik adalah yang utama.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler