Boroknya Terbongkar, Ini Alasan Indonesia, Mesir dan Aljazair Stop Kesepakatan Datangkan Su-35 Rusia

5 Januari 2022, 08:54 WIB
Tiga negara ini kompak tolak Sukhoi Su-35 /Defence Blog

JURNAL PALOPO - Pemerintah Mesir, Aljazair dan Indonesia menolak mengakuisisi jet tempur modern Sukhoi Su-35 Rusia.

Padahal saat ini Rusia tengah mendapat sanksi ekonomi di industri minyak, pertahanan, barang penggunaan ganda dan teknologi sensitif.

Melansir dari Defense-Blog, sebuah sumber mengatakan bahwa Rusia meminta mitra potensialnya untuk perpanjangan lain.

Baca Juga: Kabar Buruk! Bali United Ditinggal Stefano Cugurra Teco ke Brazil, Persebaya Surabaya Siap Menang Lagi

Sembari pihaknya menyelesaikan masalah teknis dan politik yang muncul sebagai akibat dari sanksi dan dikuncinya impor komponen modern dari AS, Eropa, dan Israel untuk memproduksi Su-35.

“Industri pertahanan Rusia kehilangan tiga pesanan besar untuk pesawat tempur Su-35 sekaligus karena kegagalan untuk mengganti radar array dan avionik yang dipindai, yang sebelumnya diimpor dari sejumlah negara Eropa dan Israel,” kata sumber tersebut dikutip dar Defense-Blog.

Indonesia sendiri secara resmi telah mrngumumkan pembatalan rencana akuisi Su-35 Rusia.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Staf TNI AU, Marsekal Fadjar Prasetyo saat berbicara kepada awak media di Jakarta.

Baca Juga: Bus Om Bebek, Film Drama Musikal dengan Nilai Edukatif Mendapat Apresiasi Masyarakat

“Mengenai Sukhoi Su-35, dengan berat hati, ya, kami telah membatalkan rencana itu. Kita tidak bisa terus membicarakannya,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Selain Indonesia, Mesir juga menghentikan kesepakatan untuk memasok 30 pesawat tempur Su-35.

Mesir sementara menghentikan kesepakatan sampai pihak Rusia menyelesaikan masalah dengan komponen impor.

Aljazair pun demikian, memutuskan untuk memusatkan dana keuangannya pada modernisasi pesawat tempur Su-30SM yang sudah dipasok dari Rusia.

Baca Juga: PSM Makassar Ngamuk, Tendang Belasan Wajah Lama dan Gaet 10 Pemain Baru, Appi Sebut Belanja Belum Usai

Meski mendapat penolakan, Rusia dilaporkan siap menjual pesawat tempur Su-35 ke Iran.

Teheran akan menandatangani perjanjian 20 tahun tentang kerja sama militer-strategis dengan Rusia bulan depan, menurut Mehr News Agency. 

Perjanjian tersebut akan mencakup pembelian senjata Rusia senilai $10 miliar, sekitar Rp143 triliun oleh Iran, termasuk S-400, satelit, dan jet tempur Su-35 bekas Mesir.

Sementara itu media India, defenceview.in mengungkap kebobrokan Su-35 yang terdapat pada mesinnya.

Baca Juga: Rumor Transfer: Punya Pengalaman Main di AFC Cup, Harry Sawyer Diisukan Jadi Incaran PSM Makassar

Dijelaskan jika umur mesin Su-35 yang berjenis AL-41F1S harus dibongkar setelah mencapai masa 500 jam.

Dengan begitu, negara pengguna mesti merogoh kocek lebih dalam hanya untuk biaya perawatan operasional yang mahal.

Kelayakan terbang Su-35 ditentukan dari biaya perawatan yang sangat besar, ditakutkan jet tempur ini akan grounded (tak bisa terbang) karena faktor perawatan.

Belum lagi dari umur mesin yang rendah maka Su-35 disebabkan adanya memiliki unit vektor dorong 3 arah untuk meningkatkan kemampuan manuver.

Baca Juga: Rumor Transfer MotoGP: Honda Mati-matian Dekati Joan Mir, Apakah Marc Marquez akan Diganti?

Jika seandainya Indonesia benar jadi membeli Su-35 maka bisa saja masalah biaya perawatan akan menimpanya.

Ditambah lagi dari biaya operasional per jam terbang di Su-35 cukuplah mahal walaupun harga per unitnya sangatlah murah.

Dan belum lagi dari teknologi radar yang masih PESA membuat Su-35 masih tertinggal dari para pesaingnya.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Zona Jakarta defenceview Defence Blog

Tags

Terkini

Terpopuler