JURNAL PALOPO - Proyek kerjasama Indonesia dan Korea Selatan, jet tempur KF-21 Boramae dilanjutkan.
Dengan adanya KF-21 Boramae di Asia Tenggara, akan menambah kekuatan Indonesia di wilayah tersebut.
Tidak sedikit yang harus digelontorkan Indonesia demi terwujudnya jet tempur KF-21 Boramae.
Baca Juga: Profil Putri Marino, Pemeran Kinan Dalam Serial Layangan Putus
Nantinya jika proyek ini berhasil, maka Indonesia jadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang bisa memproduksi jet tempur.
Rencananya, Indonesia nantinya akan dapat membuat sendiri jet tempur KF-21 Boramae sebanyak 48 unit.
Dikutip dari Zona Jakarta yang mengutip Korea Herald, Indonesia berkontribusi 20 persen dari total biaya proyek ini.
Kurang lebih itu setara dengan Rp 20 triliun dari total sekitar Rp 100 triliun yang dibayarkan bertahap hingga 2024 dengan beberapa mekanisme yang disepakati.
Sebelumnya, di awal-awal penggarapan proyek KF-21 Boramae, Turki ternyata juga menggoda Indonesia dengan Turkish Fighter-Experimental (TFX).
Jet tempur siluman TFX merupakan proyek penempur masa depan Turki, dikutip dari tusas.com.
Sebagai kontraktor utama proyek TFX, Tusas menggandeng BAE Systems Inggris sebagai rekanan dalam sisi pengembangan teknologi.
Proyek TFX Turki ini digadang-gadang akan menjadi pengganti ratusan F-16 mereka yang rentan embargo dari Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Gopi Hari Ini: Paridhi Mendapat Dukungan Kokila Dekati Jigar, Gopi dan Hetal Tak Berkutik
TFX nantinya akan menggunakan mesin ganda dimana Aselsan menggandeng Eurojet untuk membuat mesin turunan dari EJ200 yang digunakan Eurofighter Typhoon.
Meski dengan segudang kecanggihan yang dimiki TFX nantinya, tetapi Indonesia menolaknya karena sudah punya proyek KF-21 Boramae.***