Wanita Ikonik Sampul Majalah National Geographic Dievakuasi dari Afghanistan

27 November 2021, 08:36 WIB
Ilustrasi wanita Afghanistan saat menuntut hak-hak mereka. /Foto: Reuters /Stringer/

JURNAL PALOPO - Seorang wanita Afghanistan yang menjadi terkenal setelah menjadi sampul majalah National Geographic edisi 1984 telah dievakuasi ke Italia.

Sharbat Gulla, wanita di balik foto ikonik tersebut yang diambil oleh fotografer Steve McCurry, tiba di Italia.

Ini dikeranakan desakan masyarakat sipil dan khususnya oleh organisasi nirlaba yang bekerja di Afghanistan untuk mengevakuasinya dari negara itu.

Baca Juga: Taiwan Jadi Operator Pertama F-16 VIper, UEA Beli 50 Jet Tempur Rafale, Indonesia Kesalip Lagi

Perdana Menteri Italia, Mario Draghi di kantornya mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis, berdasarkan laporan The Associated Press.

Gulla mencari bantuan untuk meninggalkan Afghanistan karena negara itu sekarang bersaing dengan pemerintahan Taliban menyusul runtuhnya pemerintahan sebelumnya.

Kantor Draghi mengatakan dalam pernyataan mereka bahwa evakuasi Gulla adalah bagian dari program evakuasi yang lebih luas untuk warga Afghanistan dan rencana pemerintah untuk penerimaan dan integrasi mereka di Italia.

Gulla masih berusia 12 tahun dan tinggal di kamp pengungsi ketika McCurry mengambil fotonya. Foto yang memperlihatkan dirinya menatap kamera dengan mata hijau yang tajam menjadi salah satu sampul National Geographic paling terkenal sepanjang masa.

Baca Juga: Kurang dari 12 Jam Menjabat, Perdana Menteri Swedia Mundur, Partai Koalisi Bubar

Laporan AP hanya merinci beberapa kali di mana tampaknya keberadaan Gulla diketahui. Agensi berita melaporkan bahwa pada tahun 2002, McCurry melihat wanita Afghanistan itu lagi.

Lebih dari satu dekade kemudian, dia dideportasi dari Pakistan setelah pemerintah Pakistan menuduh dia berusaha mendapatkan identitas palsu di dalam negeri.

Evakuasi Gulla dengan warga Afghanistan lainnya telah melarikan diri dari Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir yang menunjukkan dampak kekacauandari sebuah negara yang nasibnya berubah secara dramatis di tengah pemindahan pasukan AS dan kebangkitan Taliban.

Kota-kota besar dan ibu kota provinsi dengan cepat direbut oleh Taliban ketika AS menarik pasukannya dari daerah itu pada Agustus.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Link Live Streaming GTV Hari Ini 27 November 2021: Naruto Shippuden, Ouija: Origin of Evil

Negara-negara berhati-hati untuk menghindari pengakuan resmi Taliban sebagai pemimpin Afghanistan, dan beberapa pejabat khawatir bahwa prestasi yang diperoleh selama 20 tahun terakhir, terutama untuk hak-hak perempuan, akan terhapus lagi.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: The Hill

Tags

Terkini

Terpopuler