Tampar AS dengan Jet Tempur Rafale, Indonesia akan Datangkan 36 Unit di 2024 Mendatang

22 November 2021, 11:02 WIB
Jet tempur Dassault Rafale yang menjadi incaran Indonesia eslain F-15 EX /Dassault Aviation

JURNAL PALOPO - Kementerian Pertahanan Indonesia sejak Februari 2021 telah mengungkap daftar pesawat tempur yang yang rencananya untuk TNI AU dalam empat tahun ke depan.

Ada beberapa platform pesawat tempur yang masuk dalam daftar diantaranya Dassault Rafale, Boeing F-15 EX Advanced Eagle, Airbus A330 Multi-Peran dan Pesawat pendukung Tanker Transport (MRTT).

Selain itu, ada pula Lockheed Martin C-130J Super Hercules untuk transportasi, dan kendaraan udara tak berawak (UAV) atau drone yang belum ditentukan.

Baca Juga: Gopi ANTV, Senin, 22 November 2021: Makin Gila Anurag Berusaha Membunuh Ahem

Dalam laporan tahunan yang diterbitkan Februari 2021 itu, Menhan Prabowo Subianto mencatat telah mengamankan anggaran pengadaan pesawat yang ada dalam daftar tersebut.

 

Untuk jet tempur Rafale dan F-15 EX, Indonesia berencana menmbeli masing-masing 36 unit pada tahun 2024.

"Enam dari (F-15) harus tiba sebelum 2022," katanya seperti dikutip dari Zonajakarta.com yang mengutip dari laman Asian Military Review.

Sebelumnya pada tahun 2015, Prancis berjanji mentransfer teknologi ke Indonesia untuk memungkinkan keterlibatan lokal dalam produksi Rafale jika pesawat itu dipilih.

Baca Juga: Bhairon Khawatir Soal Perjodohan Anandhi dan Shiv, Rumah Tangga Jagdish Mulai Goyah, Balika Vadhu Hari Ini

Selain itu, Duta Besar Prancis untuk Indonesia Corinne Breuzé juga menjanjikan kolaborasi antara produsen Rafale Dassault dan perusahaan dirgantara milik negara PT Dirgantara (PTDI).

Selain dua pesawat tersebut, Prabowo juga telah melakukan negosiasi dengan Austria pada Juli 2020 untuk pengadaan 15 pesawat tempur Typhoon Tranche 1.

Indonesia disebut telah menandatangani letter of intent untuk mengakuisisi 36 jet tempur Rafale dari Prancis.

Letter of intent dilaporkan ditandatangani saat kunjungan ke Jakarta oleh Florence Parly, Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis, pada 7 Juni 2021.

Baca Juga: Disalip di F-35, Disalip Pula di Jet Tempur Rafale, Apakah Indonesia hanya Sebatas Keingingan Saja?

Pada Januari 2020 lalu, Menhan Prabowo berkunjung ke Paris, sehingga potensi Indonesia mengakuisisi jet tempur Rafale Prancis semakin terbuka lebar.

Pembiayaan akuisisi akan serupa dengan yang diusulkan oleh Prancis ke Mesir yaitu pinjaman yang dijamin sebesar 80 persen dari total nilai kontrak.

Sebagai penegasan Rafale akan dibeli Indonesia, akun instagram Kementerian Pertahanan Indonesia @kemhanri mempublish foto jet tempur Prancis ini sedang melaksanakan Air Refueling menggunakan A400M yang juga dibeli Indonesia.

Diketahui, kedatangan Rafale kelak bakal digunakan untuk memperkuat barisan tempur Indonesia di Natuna. 

Baca Juga: Surat Berdarah di Sinopsis Bepanah 22 November 2021, Aditya Minta Sakshi Cepat Pulang

Indonesia sebelumnya berencana mengakuisisi Su-35 dari Rusia. Tetapi karena ada ancaman sanksi dari AS membuat kesepakatan tersebut sepertinya tidak berlanjut.

Padahal kesepakatan tersebut bernilai US$1,14 miliar atau sekitar Rp16,2 triliun.

Jika Rafale berhasil didatangkan ke Indonesia, ini akan menampar Wakil presiden analisis di Teal Group dari AS, Richard Aboulafia, yang menyebut Indonesia tidak mampu membeli jet tempur baru karena anggaranya kecil.

Ia bahkan menyebut Indonesia suka berbelanja namun tak membeli.

Baca Juga: 3 Tanda Bisikan Setan yang Merasuki Manusia dan Cara Menghindarinya

"Mereka suka berbelanja, tetapi membeli adalah cerita lain," katanya seperti dikutip dari Politico.

Saat ini, TNI-AU mengoperasikan campuran Sukhoi Su-27 dan Su-30 Rusia serta Lockheed Martin F-16 buatan AS, dengan model A/B sekarang mengalami peningkatan peningkatan paruh baya (MLU).***

 

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler