AS Kecam Israel, Setelah Hancurkan Rumah Milik Keluarga Palestina-Amerika

10 Juli 2021, 12:08 WIB
Kecaman dari datang dari AS kepada Isreal, setelah mereka rumah keluarga Palestina-Amerika dihancurkan. /Quds News Network/Jurnal Palopo

JURNAL PALOPO - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Israel mengecam Israel yang hancurkan rumah milik keluarga Palestina-Amerika. 

Rumah tersebut adalah milik seorang tahanan bernama Montaser Shalabi yang berlokasi di kota Turmus Ayya, utara Ramallah. Penghancuran rumah itu dilakukan Israel pada Kamis, 8 Juli 2021. 

AS menyerukan semua pihak, baik Israel dan Palestina harus menahan diri dari langkah-langkah sepihak yang memperburuk ketegangan kedua negara.

Baca Juga: Tuntut Presiden Mahmoud Abbas Mundur, Ratusan Warga Palestina Turun Ke Jalan Lakukan Demonstrasi

AS menilai jika hal itu hanya melemahkan upaya untuk memajukan solusi atas konflik Israel dan Palestina yang telah berjalan puluhan tahun lamanya. 

Termasuk, dengan adanya penghancuran rumah-rumah milik Palestina oleh Israel yang semakin memperburuk keadaan.

Potret penghancuran rumah warga palestina oleh pasukan israel

AS juga menegaskan bahwa rumah seluruh keluarga tidak boleh dihancurkan karena tindakan salah satu pihak, dalam hal ini Israel. 

Dikutip Jurnal Palopo dari Quds News Network, sebuah sumber di Kantor Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, memberikan atas tanggapan atas kecaman AS. 

Baca Juga: Marie Newman Anggota Kongres AS yang Desak Joe Biden, Hentikan Pengusiran Israel pada Warga Palestina

Sumber itu menyebut jika keputusan untuk menghancurkan rumah semata-mata, dilakukan untuk keamanan negara Israel dan melindungi kehidupan warga negara Israel.

“Perdana menteri menghargai dan menghormati pemerintah Amerika. Pada saat yang sama, Israel bertindak semata-mata sesuai dengan pertimbangan keamanan Negara Israel dan melindungi kehidupan warga negara Israel," kata seorang sumber itu.

Sumber-sumber lokal mengatakan jika pasukan Israel menyerbu kota Turmus Ayya dan mulai membom rumah milik keluarga Palestina itu dengan bahan peledak sampai hancur. 

Tak hanya rumah yang ditargetkan, namun beberapa bangunan terdekat juga rusak akibat ledakan. 

Baca Juga: Pemilih Partai Demokrat Ingin Amerika Serikat Beri Dukungan Lebih Kuat untuk Palestina

Warga di daerah itu pun tak tinggal diam dan mecoba melawan. Namun, pasukan Israel justru menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan warga.

Bulan Juni lalu, Mahkamah Agung Israel memutuskan untuk menghancurkan rumah dua lantai milik tahanan Montaser Shalabi setelah menolak petisi yang diajukan istri tahanan Palestina itu.

Montaser Shalabi (44) merupakan warga Palestina yang ditahan oleh Shin Bet Israel Mei lalu karena melakukan operasi di pos pemeriksaan militer Za'tara.

Montaser Shalabi melepaskan tembakan ke pemukim Israel dan melukai tiga orang yang kemudian satu di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Barcelona Akan Gelar Laga Persahabatan VS klub Israel di Yerusalem, Asosiasi Sepakbola Palestina Surati FIFA

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan kepada wartawan di Washington bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah berbicara secara pribadi dengan pihak Israel sebelum pembongkaran rumah Montaser Shalabi.

AS mengatakan bahwa pihaknya telah menekan Israel untuk menghentikan kebijakan hukumannya yang menghancurkan rumah-rumah Palestina

"Sekretaris dan pejabat senior lainnya di sini di Departemen Luar Negeri dalam beberapa hari terakhir telah menyampaikan keprihatinan ini secara langsung kepada pejabat senior Israel dan kami akan terus melakukannya selama praktik ini berlanjut," kata Ned Prince.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler