Penggunaan Vaksin Covaxin untuk Covid-19 Ditantang Pemimpin Kongres, Rakyat India Bukan Kelinci

14 Januari 2021, 12:03 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 /Pexels/Nataliya Vaitkevich/

JURNALPALOPO- Saat pemerintah India bersiap untuk kampanye vaksinasi Covid-19, yang menargetkan para pekerja kesehatan dan petugas garis depan, tantangan datang dari Kongres yang memperingatkan pemerintah tentang vaksin Covaxin.

Menurut pemimpin Kongres Manish Tewari, vaksin Covid-19 yang diberi nama Covaxin belum menyelesaikan uji coba ketiganya, sehingga tidak boleh diluncurkan karena masyarakat India bukanlah kelinci percobaan.

"Pemerintah seharusnya tidak meluncurkan vaksin sampai kemanjuran Covaxin benar-benar ditetapkan dan uji coba fase-3 wajib selesai, orang India bukanlah kelinci percobaan,"jelas Manish Tewari menanggapi rencana vaksin Covid-19.

Baca Juga: Belanja Online Bisa Bayar di Tempat dengan ShopeePay, Begini Caranya

Baca Juga: Apakah Anda Terkena Vertigo? Begini Tips Pengobatan yang Bisa Anda Lakukan

Keberatan Manish Tewari cukup berdasar pasalnya, vakasin Covaxin telah disetujui untuk penggunaan darurat, tetapi belum menyelesaikan uji coba fase-3 untuk membuktikan kemanjurannya. Pimpinan Kongres itu mengatakan bahwa, pemerintah tidak memberikan pilihan kepada rakyat India.

Ia juga mengatakan NDA / BJP mengklaim bahwa Covaxin telah dibersihkan untuk penggunaan darurat. Hari ini dengan tidak mengizinkan penerima untuk memilih vaksin pilihannya. NDA / BJP membuat kelinci percobaan dari India.

NDA merupakan Aliansi Demokratik Nasional yang terdiri partai politik kanan tengah dan sayap kanan yang dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata (BJP). Ini didirikan pada tahun 1998 dan saat ini mengontrol pemerintah persatuan India serta pemerintah 18 negara bagian India.

Pengiriman pertama Covaxin Bharat Biotech mendarat di Delhi dari Hyderabad pada hari Rabu. Bharat Biotech bertujuan untuk mengirimkan sekitar 55 lakh vaksin ke 11 kota pada tahap awal, termasuk Delhi, Bengaluru, Lucknow, Chennai dan Jaipur.

Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Selain Stres Memperburuk Vertigo Begini Penyebab Lainnya

Baca Juga: Sony Luncurkan Drone Terbaru Airpeak dengan Kamera Mirrorless Alpha

Di Delhi, Rumah Sakit Super Khusus Rajiv Gandhi (RGSSH) akan menerima 20.000 dosis vaksin Covid Bharat Biotech dari pengiriman yang mendarat di Bandara Internasional Indira Gandhi.

Sebelumnya, RGSSH telah menerima vaksin 'Covishield' dosis 2,64 lakh pada hari Selasa. Rumah sakit telah menerima 22 kotak yang terdiri dari 26.400 botol 'Covishield', vaksin Covid yang diproduksi oleh Serum Institute of India.

Akankah peringatan dari Pemimpin Kongres Manish Tewari, terkait vaksinasi Covid-19 yang menggunakan vaksin Covaxin akan didengarkan pemerintah India, atau jusru vaksinasi akan tetap dilakukan meski uji coba fase ketiga belum selesai.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler