Simak Beberapa Cara Menahan Emosi Pada Anak

- 12 Juli 2020, 21:08 WIB
Ilustrasi orang tua dan anak. /Pixabay/PublicDomainPictures
Ilustrasi orang tua dan anak. /Pixabay/PublicDomainPictures /

JURNALPALOPO.COM - Kemarahan merupakan emosi manusia yang normal, terutama ketika menjadi orangtua. Semua orangtua pasti pernah marah.

Kemarahan bisa jadi hal yang positif karena kadang kemarahan memberikan kita energi untuk melakukan sesuatu.

Menurut pendapat banyak ahli, membentak-bentak, meneriaki, apalagi menggunakan kekerasan bukanlah hal yang bijak untuk diterapkan pada anak.

Baca Juga: Selain di Gunakan Pada Gigi, Simak Beberapa Manfaat Lain Dari Pasta Gigi

Masih ada cara lain yang bisa membuat anak memahami maksud orang tua. Namun wajar saja kalau anak-anak berbuat nakal atau melakukan kesalahan.

Ini karena anak-anak memang sedang belajar soal batasan perilaku, mana yang diperbolehkan orangtua dan mana yang akan dilarang.

Untuk itu, simak beberapa cara menahan emosi pada anak

Tarik napas dalam

Baca Juga: Pertahankan Hubungan LDR Saat Pandemi Covid-19, Berikut Tipsnya

Cara ampuh lainnya untuk mengendalikan amarah adalah dengan menarik napas dalam, terutama saat emosi Mama sudah mulai semakin tinggi. Luangkan waktu sejenak untuk memikirkan semuanya.

Mengendalikan kemarahan

Si kecil mungkin kadang membuat kita marah, misalnya saat kita pulang ke rumah setelah seharian sibuk bekerja, lalu di rumah menginjak mainan si kecil yang berserakan, atau melihat ia menumpahkan sesuatu ke lantai, rasa marah seolah tidak bisa kita tahan.

Mensugesti Diri Sendiri

Baca Juga: Tak Hanya Sepeda Lokal, Sepeda Merek Brompton Paling Banyak Dicari

Dengan melakukan sugesti seperti itu pada diri sendiri, emosi seorang ibu bisa menjadi reda dan bisa berpikiran lebih baik terhadap anak. Bayangkan saja bagaimana menggemaskannya anak saat masih bayi dulu.

Hindari Memukul

Memukul akan mengajarkan anak-anak bahwa menyakiti orang lain itu diperbolehkan, dan ini dapat menyebabkan mereka percaya bahwa cara memecahkan masalah adalah dengan menggunakan kekerasan. Maka, untuk mendisiplinkan anak, jangan memukul atau menyakiti anak secara fisik.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x