Bolehkah Memberi Tempe pada Kucing? Begini Penjelasan Dokter Hewan

- 27 Mei 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi Kucing Makan Tempe/Unsplash/Laura Chouette/
Ilustrasi Kucing Makan Tempe/Unsplash/Laura Chouette/ /

JURNAL PALOPO – Kucing termasuk hewan ordo karnivora yang memakan daging dan ikan, sebab kucing memiliki gigi taring serta cakar yang tajam.

Maka dari itu, banyak makanan kucing yang dijual di minimarket atau pet shop dengan bahan dasar daging atau ikan.

Namun, ada beberapa pemilik hewan yang memberikan kucing peliharaannya makanan tempe.

Baca Juga: Biadab! Seorang Kakek 70 Tahun di Enrekang Tega Perkosa Remaja 13 Tahun Hingga Hamil

Tempe yang Anda ketahui terbuat dari kacang kedelai, tapi apa tidak apa-apa bagi kucing? Apakah percernaannya akan tetap lancar? Simak penjelasannya dari dokter hewan berikut ini.

Menurut Dokter Hewan, Meisi Nuriski, dirinya sering mendapati pemilik kucing yang suka memberi kucingnya tempe dengan dalih bisa menyembuhkan dari penyakit diare.

Meisi menjelaskan bahwa kucing harus mendapatkan asupan protein yang tinggi dari protein hewani, sedangkan tempe mengandung protein nabati.

Maka menurut Meisi, kucing yang diberi tempe, tidak akan memenuhi asupan protein yang tercukupi untuk hewan berbulu satu ini.

Baca Juga: Lonjakan Covid-19 Terus Terjadi di India, Wadubes RI Ferdy Nico Yohannes Piay Meninggal Dunia

Sistem percernaan, termasuk usus dari kucing tidak dapat mencerna tempe yang mengandung protein nabati dengan baik.

Dikhawatirkan sistem pencernaan kucing akan terganggu, dan pemberian tempe menjadi tidak bermanfaat bagi kucing.

Faktanya tempe mempunyai senyawa bernama isoflavon. Menurut Meisi, senyawa ini sangat baik bagi manusia sebagai anti-kanker karena bisa merusak radikal bebas dalam tubuh.

Sementara bagi kucing, senyawa ini justru bisa menyebabkan kasus hipertiroidisme pada kucing.

Baca Juga: Mitos atau Fakta, Mandi Malam Bisa Sebabkan Rematik? Inilah Penjelasannya

Hipertiroid adalah kelebihan sekresi hormone tiroid akibat kelenjar tiroid yang membesar.

Jika kelenjar tiroid pada kucing membesar, maka metabolisme kucing akan menjadi lebih cepat.

Artinya kucing menjadi lebih cepat lapar, namun badannya tidak mengalami pertumbuhan, atau bisa semakin kurus.

Kasus ini kebanyakan menyerang pada kucing yang umurnya sudah beranjak tua.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ungkap Sifat Dominan Anda Lewat Bentuk Jari Kaki

Meisi mengatakan, jika kucing terlalu sering diberi tempe, kemungkinan kucing akan cepat mengalami hipertiroidisme.

Fakta selanjutnya, jika tempe dijadikan sebagai makanan pokok bagi kucing, maka kucing bisa saja mengalami defisiensi asam amino yang bernama taurin.

Taurin hanya terdapat pada kandungan protein hewani yang tidak mungkin kucing dapatkan dari tempe.

Dampak yang terjadi jika kucing Anda kekurangan taurin, kebutuhan gizinya tidak akan tercukupi dan pertumbuhannya akan menjadi terhambat.

Baca Juga: BMKG Kirim SMS Gempa 8,5 Berpotensi Tsunami, Gegerkan Warganet Sampai Trending di Twitter

Meisi mengatakan tempe mempunyai kandungan zat anti-nutrisi yang dapat menghambat proses penyerapan dari nutrisi-nutrisi lain yang dimakan oleh kucing.

Dia mengungkapkan semua itu akan menjadi sia-sia dan percuma jika kucing sudah makan banyak makanan bernutrisi, tetapi semua dihambat oleh pemberian tempe.

Itulah mengapa kucing sebaiknya tidak diberikan makanan tempe karena memang tidak baik bagi pencernaan dan pertumbuhannya.

Soal pengobatan diare pada kucing menggunakan tempe, Meisi mengatakan mungkin bisa membantu, tetapi tidak untuk sebagai makanan pokoknya.

Dia menyarankan agar lebih baik membawa kucing Anda ke dokter hewan supaya bisa diketahui penyebab dan bisa segera diobati.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah