Bukan Kemalasan, Ini Adalah Burnout, 5 Ciri Anda Mengalami Kelelahan Mental dan Cara Mengatasinya

14 Februari 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi kelelahan mental /hamedmehrnik/Pixabay

JURNAL PALOPO - Anda mungkin lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur tanpa melakukan apapun akhir-akhir ini.

Anda mungkin menyebut itu sebagai suatu kemalasan karena tidak melakukan apapun selama sehari penuh.

Tetapi pernahkan Anda bertanya, apakah ini memang suatu kemalasan ataukah ini yang disebut burnout atau kelelahan mental?

Baca Juga: Ramuan Dokter Zaidul Akbar Agar Cepat Hamil, Mudah tanpa Merobek Kantong

Melansir kanal YouTube Abdi Suardin, berikut penjelasan tentang burnout atau kelelahan mental beserta tanda-tandanya.

Burnout merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi stres berat yang dipicu oleh pekerjaan.

Burnout tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan perlu diatasi dengan tepat karena dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.

 

Berikut ini enam tanda bahwa yang Anda mengalami burnout atau kelelahan mental dan bukan kemalasan.

Baca Juga: Tarik Pasukan dari Eropa Timur, Amerika Serikat Prediksi Rusia Serang Ukraina Minggu Ini

1. Terputus dari segalanya

Jika anda mengalami kelelahan mental, salah satu yang mungkin Anda alami adalah depersonalisasi.

Kebanyakan yang mengalami ini adalah mereka yang sedang berjuang dengan trauma.

Mereka merasakan semacam mati rasa atau kekosongan emosional yang aneh seolah-olah mereka melihat kehidupan diluar diri mereka sendiri.

Baca Juga: Tambah Gol Lagi, Ilija Spasojevic Melejit dalam Perburuan Gelar Top Skor Liga 1

Mereka tidak merasa seperti diri mereka lagi, tidak merasa terikat oleh apapun dan terus-menerus berjuang dengan rasa ketidakberdayaan dan ketidakmampuan yang luar biasa untuk mengambil kembali kendali atas hidup mereka.

 2. Anda dulunya termotivasi

Malas adalah kata sifat dan bila jadi sifat maka cenderung tetap stabil dari waktu ke waktu.

Orang yang malas tidak pernah merasa ingin mengerahkan upaya atau menerapkan diri pada berbagai hal.

Baca Juga: Laga Klasik, Persebaya Bisa Tampil dengan Skuad Penuh, Persija Waspadai Taisei Marukawa

Lain halnya yang memgalami kelelahan mental, dimana mereka dulunya memiliki motivasi dan prestasi yang tinggi.

Tetapi sekarang, mereka menjadi lelah, apatis dan tidak termotivasi. Maka kemungkinan besar ini adalah tanda kelelahan mental.

3. Anda dulunya bersemangat

Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1: 4 Pertandingan Tim-tim Paceklik Kemengangan dan Penghuni Zona Degradasi

Perbedaan yang jelas antara kelelahan secara mental dengan malas adalah orang yang mengalami burnout memiliki hal yang mereka sukai.

Tetapi sekarang mereka tidak menyukainya, sedangkan orang-orang pemalas tidak memiliki hal-hal yang mereka sukai baik itu bakat olahraga kegiatan akademis atau hal-hal profesional lainnya.

Secara umum kelelahan secara mental itu dapat membuat anda sulit melakukan hal-hal yang pernah Anda sukai.

Bahkan mungkin yang terjadi adalah sebaliknya yakni membenci karena Anda merasa sudah bekerja terlalu keras dan telah mendorong diri Anda ke tepi jurang atas apa yang Anda lakukan dulunya.

Baca Juga: Bhayangkara FC Gagal Maksimalkan Laga vs Bali United, Arema FC Nikmati Puncak Klasemen

4. Menjadi murung dan mudah tersinggung

Mood yang naik turun dan gampang tersinggung adalah hal yang umum, tetapi bisa jadi itu merupakan tanda-tanda burnout yang sering diabaikan.

Di sisi lain, orang malas sangat kontras dengan ini. Mereka tidak pernah tersinggung, mereka santai, rileks, tenang dan tidak terpengaruh oleh berbagai hal menonjol.

5. Mulai tidak merawat diri

Baca Juga: Apa Itu Bucin? Kenali dan Hati-hati, Simak Penjelasannya

Salah satu tanda yang paling menyedihkan adalah ketika orang itu sudah tidak peduli untuk merawat diri sendiri dan menarik diri secara sosial dari orang lain.

Ada perubahan yang mengkhawatirkan dalam pola makan atau pola tidur. Sebagian besar waktu Anda habiskan tanpa melakukan apa-apa.

6.Terjadi secara bertahap

Burnout atau kelelahan mental berkembang secara bertahap, jadi semua poin yang disebutkan sebelumnya tidak akan terjadi begitu saja dalam waktu semalam.

Baca Juga: Mainkan Sadio Mane dan Mohamed Salah, Liverpool Kesulitan Bungkam Brunley

Studi menunjukkan bahwa sebenarnya ada lima tahapan utama kelelahan dan makin lama makin parah.

Mulai dari fase yang biasa, dilanjutkan timbul stress, kemudian stress itu menjadi kelelahan kronis lalu kelelahan itu menjadi sebuah kebiasaan.

Banyak orang yang mengalami gejala pada tahap kedua ketika dia stres tetapi masih dalam jumlah yang sedang.

Pada saat Anda mencapai tahap yang terakhir, kelelahan telah menjadi begitu tertanam dalam hidup Anda sehingga mental yang gigih dan kelelahan secara fisik menjadi begitu intens.

Baca Juga: Rayakan Anniversary 13 Tahun, David da Silva Buat Pernyataan Mencengangkan

Ini akan susah diobati dan Anda akan sangat rentan depresi dan selalu cemas.

Jika Anda sudah tahu gejala atau ciri-cirinya kemudian muncul pada Anda, disarankan untuk mengatasinya dengan langkah-langkah berikut:

- Buat daftar prioritas

Buatlah prioritas pekerjaan yang penting ke yang kurang penting. Dengan begitu Anda tahu mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu sehingga energi yang terkuras tidak terlalu banyak.

Baca Juga: Statistik Mengerikan Diogo Jota di Liverpool, Musim Kedua Ancam Trio The Reds

- Bicarakan hal ini dengan atasan

Komunikasikan dengan atasan mengenai kerisauan yang Anda rasakan.

Saat Anda diberikan pekerjaan yang terlalu berat, ungkapkan bahwa pekerjaan tersebut membuat Anda terbebani dan membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikannya.

Tetapi ketika atasan justru yang memicu Anda burnout, coba ajak bagian HRD dan diskusikan mengenai hal ini.

Baca Juga: Kepolisian Georgia Berikan Layanan Tangkap Mantan di Hari Valentine, Gimana yang Pernah Dikecewain?

Mereka mungkin akan mencarikan solusi yang tepat misalnya memindahkan Anda ke tim yang lain atau ke tempat kerja yang lain.

 - Kurangi ekspektasi dan berikan apresiasi pada diri sendiri

Atur pola pikir dan bersikaplah realistis sehingga Anda dapat menurunkan ekspektasi terhadap pekerjaan yang Anda kerjakan.

Selain itu jangan lupa untuk memberikan apresiasi kepada diri sendiri terhadap prestasi yang sudah Anda capai.

Baca Juga: Liverpool Mainkan Trio 'Firmansah' Luis Diaz dan Diogo Jota Diparkir Klopp

- Ceritakan kepada orang yang dapat dipercaya

Cobalah menceritakan apa yang Anda rasakan kepada orang-orang terdekat anda meski tidak selalu mendapatkan solusi.

Cara ini dapat membantu melepaskan emosi negatif dan mengurangi stres di tempat kerja.

- Jaga keseimbangan hidup

Baca Juga: 5 Amalan Sepele yang Mengandung Ganjaran Pahala yang Sangat Besar, Masih Mau Meremehkannya?

Anda perlu bersantai dan melupakan pekerjaan sejenak dengan pergi bersama teman-teman atau melakukan hal-hal yang anda sukai seusai jam kerja berakhir.

Itu akan dapat membuat pikiran menjadi jernih dan anda siap bekerja kembali keesokan harinya.

Jika memungkinkan, ambillah cuti dan pergilah berlibur karena ini juga dapat membuat pikiran anda kembali jernih, semangat dan bisa termotivasi kembali.

- Ubah gaya hidup

Baca Juga: Sukses Juara Piala Afrika 2021, Sadio Mane Bakal Jadi Nama Stadion di Senegal

Terapkan gaya hidup sehat dengan cara mengkonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga dan tidur teratur.

Hal-hal ini dapat mendukung tubuh menjadi sehat dan pikiran lebih fokus sehingga menurunkan risiko terjadinya kelelahan mental.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler