Tips Memilih Makanan Untuk Bayi, Jangan Berikan Sembarang Makanan ya Mams

23 Oktober 2021, 12:05 WIB
Ilustrasi Bayi Baru Lahir /Unsplash/Tim Bish

JURNAL PALOPO - Sistem pencernaan pada bayi belum bisa menerima sembarang makanan karena masih dalam perkembangan.

Maka dari itu buat ibu-ibu yang baru saja mendapat buah hati untuk tidak memberikan sembarang makanan.

Berikut ini tips dari dr. Widyastuti, Sp. A mengenai makanan apa saja yang tidak boleh diberikan kepada bayi, dilansir dari kanal YouTube Gue Sehat.

Baca Juga: Bocoran Balika Vadhu 23 Oktober 2021: Anandhi Selamat, Sumitra Tolak Maafkan Jagdish

Kapan biasanya bayi mulai bisa makan (MPASI)?

Kebutuhan energi dan zat gizi anak hingga berusia 6 bulan tercukupi oleh pemberian ASI saja.

Makanan pendamping ASI diberikan ketika ASI sudah tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan bayi, baik makronutrien maupun mikronutrien pada umumnya setelah berusia 6 bulan.

Selain itu makanan pendamping ASI diberikan jika bayi sudah menunjukkan tanda-tanda siap untuk makan baik secara fisik ataupun psikologi.

Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu 23 Oktober 2021:Dalam Bahaya, Anandhi Siap Dibunuh Jika Kabur, Jagdish Temukan Petunjuk

Secara fisik tanda-tanda bayi siap makan adalah bayi dapat duduk dan kepala dapat tetap tegak. Yang kedua berkurangnya refleks ekstruksi atau refleks menjulurkan lidah.

Secara psikologis tanda-tanda bayi siap makan adalah bayi sudah mulai menunjukkan ketertarikannya terhadap makanan, bayi mulai meraih makanan dan membuka mulutnya.

Selain itu, bayi sudah mulai menunjukkan tanda-tanda lapar walaupun sudah diberikan ASI. Makanan yang diberikan kepada bayi haruslah yang memenuhi kebutuhan nutrisi yang baik.

Makanan yang aman dan higienis yaitu makanan yang pada saat proses persiapan dan pembuatannya menggunakan bahan-bahan dan cara yang aman dan higienis.

Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu 23 Oktober: Jadi Saksi Penculikan Anandhi, Bhairon Gali Informasi Tentang Shravan

Makanan yang diberi responsif yaitu makanan yang diberikan dengan konsisten sesuai dengan sinyal lapar dan kenyang bayi.

Terakhir makanan diberikan dengan frekuensi jumlah dan tekstur yang sesuai dengan kemampuan anak.

Makanan apa yang boleh dan tidak boleh diberikan kepada bayi?

Pada saat memberikan makanan pendamping ASI perhatikan jenis-jenis makanan apa saja yang dapat menimbulkan reaksi alergi.

Baca Juga: Balika Vadhu Hari Ini: Gulli Nangis Sesenggukan Bertemu Anandhi, Bhairon Ulik Identitas Asli Shravan

Perhatikan tekstur makanan, hindari makanan dalam bentuk utuh atau makanan yang terlalu keras dan lengket.

Sesuaikan dengan kemampuan makan anak. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko tersedak. Hindari makanan yang terlalu manis atau makanan yang diberi pemanis buatan.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan gigi gangguan pencernaan bahkan obesitas, begitu juga dengan makanan yang terlalu asam. Gula dan garam boleh diberikan dalam jumlah yang sedikit.

Hindari makanan yang mengandung alkohol minuman bersoda serta kafein. Untuk madu berikan di atas 1 tahun. 

Baca Juga: Balika Vadhu 23 Oktober 2021: Berhasil Diselamatkan Jagdish, Anandhi Jadikan Gelang Biaya Truk

Apa benar bayi tidak boleh diberikan madu?

Madu adalah sumber pemanis alami yang memiliki tekstur lembut dan mengandung berbagai nutrisi yang memberikan banyak manfaat serta sangat digemari.

Menurut American Academy of pediatrics, paling aman untuk memberikan madu pada anak usia di atas 1 tahun, selain mengurangi resiko alergi dan tersedap, madu dapat mengandung spora dari bakteri clostridium botulinum yang dapat tumbuh dan berkembang biak di dalam pencernaan bayi.

Bahkan dapat pula menghasilkan racun yang berbahaya dan dapat menyebabkan penyakit yang disebut botulisme. Selain itu saluran pencernaan anak di bawah 1 tahun belum memiliki daya tahan tubuh dan sistem pencernaan yang kuat untuk melawan bakteri.

Baca Juga: Seorang Ibu Tewas di Terjang Peluru Nyasar di Depan Anaknya Saat Membacakan Alkitab Sebelum Tidur

Gejala awal botulisme dapat muncul setelah 12 sampai 36 jam mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri antara lain:

1. Sembelit

2. Badan lemas

3. Berkurangnya nafsu makan

Baca Juga: Balika Vadhu: Teka-Teki Hilangnya Anandhi Terungkap, Jagdish Curigai Orang Tua Shravan, Halwa Puri Jadi Bukti

4. Kejang

5. Gangguan pernapasan

Apakah ikan dan daging boleh diberikan sejak awal MPASI?

Ikan dan daging merupakan protein hewani yang mengandung banyak protein, zat besi, mineral dan asam lemak yang sangat dibutuhkan serta memiliki rasa yang lezat.

Saat memberikan daging atau ikan, pastikan dalam kondisi baik atau segar, diolah dengan baik dan higienis seperti dikukus, direbus atau dipanggang.

Baca Juga: Dapat Makanan Murah, Pria Ini Kaget dengan Harga yang Diberikan

Pastikan juga si anak tidak memiliki alergi terhadap ikan dan daging. Caranya berikan dalam porsi sedikit lalu lihat bagaimana reaksinya.

Hindari ikan-ikan yang mengandung kadar merkuri tinggi yang dapat membahayakan otak, hindari daging asap karena mengandung natrium dan lemak hewani yang tinggi.

Bagaimana tekstur makanan yang tepat sesuai usia bayi?

tekstur makanan diberikan sesuai dengan usia dan kemampuan makan anak. Dimulai dengan memberikan makan yang dihaluskan menjadi bubur, puree atau makanan yang dilumatkan sampai halus.

Baca Juga: Jagdish Gendong Anandhi Kabur dari Penculik, Bocoran Balika Vadhu 23 Oktober 2021

Tekstur seperti itu dapat diberikan pada anak usia 6 sampai 9 bulan, setelah itu makanan yang diberikan berupa makanan yang dicincang halus, kasar atau memberikan makanan yang dapat dipegang.

Tekstur makanan seperti ini diberikan jika anak sudah berusia 9 sampai 12 bulan. Di atas 12 bulan, kita dapat memberikan makanan keluarga.

Bagaimana metode pemberian MPASI?

1. Tepat waktu

Baca Juga: Hadir di Pernikahan Putra Paul Walker, Vin Diesel Jadi Pendamping Pria Meadow Walker

Berikan makanan pendamping ASI ketika ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Dimulai ketika bayi berusia sekitar 6 bulan.

2. Secara adekuat

Makanan pendamping ASI diberikan untuk memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien

3. Aman dan higienis

Proses persiapan dan pembuatan makanan pendamping ASI menggunakan cara bahan dan alat yang aman serta higienis.

4. Makanan pendamping ASI diberikan secara responsif

Yaitu diberikan secara konsisten sesuai sinyal lapar dan kenyang. Pantau juga kenaikan berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala anak.

***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler